Nurul Akmal masuk lima besar dalam cabang angkat besi kelas 87 kg putri di Olimpiade Tokyo 2020. Perempuan yang lahir di Tanah Luas, Aceh Utara ini meraih total angkatan sampai 256 kg. Secara ilmiah, manusia sebenarnya memang bisa mengangkat beban dua kali dari berat badannya bahkan lebih.
Hal ini dijelaskan oleh dr Michael Triangto SpKO, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga kepada detikINET melalui sambungan telepon, Selasa (3/8/2021).
"Soal angkat beban manusia itu diberikan kemampuan untuk mengangkat melampaui batasannya hingga dua kali lipat dari berat badannya. Namun harus dengan teknik angkatan tertentu dan waktu tertentu juga," kata dokter yang akrab disapa dr Michael ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi nggak berarti dia mengangkat seperti superhero, seperti Hulk angkat mobil, pasti ada batasan kemampuan. Karena itu, ini bisa dilombakan dan sesuai kelas berat badan masing-masing," sambungnya.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kemampuan orang bisa mengangkat beban hingga berpuluh atau ratus kilogram. Teknik tentu saja sangat penting, karena itu ada standar cara mengangkat beban.
Secara teori, tubuh harus diletakkan sedekat mungkin dengan beban. Ia mencontohkan akan lebih mudah mengangkat tabung gas bila benda tersebut berada di dekat lutut ketimbang mengangkatnya yang diletakkan di seberang meja.
"Di situlah berlaku segala hukum fisika, teori gerak, Teori Newton," sambungnya.
Selain itu ada juga latihan yang mempengaruhi. Sebab, ketika seseorang tidak pernah berlatih makan kemampuan paru-parunya akan menurun dan itu mempengaruhi kekuatan otot. Seandainya rekor catatan pengangkatan terbaiknya 250 kg, bila tidak berlatih, maka kekuatan itu bisa jadi berkurang.
"Tentu saja, daya ledaknya juga tidak akan sama dengan sebelumnya meskipun sebelumnya dia sudah 250 kg. Mungkin jauh di bawah yang pernah dilakukan," jabarnya.
Terakhir yang diperlukan adalah kesiapan dan kematangan mental. Menurut dr Michael, biasanya pelatih angkat beban tidak pernah memberitahukan berapa kg beban yang akan diangkat oleh anak didiknya. Itu dikarenakan untuk mempersiapkan mental atlet. Tapi, tiap pelatih punya cara pengajarannya masing-masing.
Jadi, selain teknik, butuh juga mental yang kuat dan juga kebiasaan hidup yang sehat. Konsistensi dalam berlatih pun dibutuhkan. Wah, makin salut dengan Nurul Akmal ya, detikers!
(ask/fay)