Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyebutkan bahwa warga dunia pantas mendapat jawaban sesungguhnya tentang darimana virus Corona COVID-19 berasal. Komentar itu ia sampaikan menyusul pernyataan WHO bahwa teori kebocoran Corona dari lab Wuhan belum dapat disingkirkan.
Seperti diberitakan, Direkter Jenderal WHO Tedros Adhanom menyebut China harus bekerja sama lebih lanjut untuk mencari asal virus Corona. Ia menambahkan terlalu prematur untuk mengabaikan teori bahwa virus ini bocor dari lab Wuhan.
Morrison menyatakan negaranya dan juga negara lain selalu ingin tahu tentang asal muasal virus Corona. "Apa yang terjadi dan bagaimana kita bisa mencegahnya terulang kembali? Itu adalah pertanyaan jujur dari Australia," katanya seperti dikutip detikINET dari Sky News.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan bukan berarti pihaknya menuduh Corona bocor dari lab Wuhan. "Kami tidak tahu tentang lab itu dan apakah menjadi awalnya atau tidak. Mungkin iya mungkin juga tidak. Saya tak punya pandangan atas kedua hal itu dan tidak berada dalam posisi untuk menghakiminya," lanjut sang Perdana Menteri.
Namun demikian, virus Corona telah menimbulkan kerusakan besar dan kehidupan jutaan orang sehingga dunia pantas mendapatkan penjelasan mengenai asal usulnya.
"Dunia butuh jawaban akan hal ini dan pantas memperolehnya, mereka yang kehilangan nyawa dan nafkah. Mereka pantas mendapatkan jawaban dan Australia akan terus bertanya untuk memperoleh jawaban," sebutnya.
Australia sudah mendesak untuk dibentuk tim independen dalam menyibak sumber virus Corona yang sebenarnya. Kegelisahan Australia ini juga disuarakan negara lain, terutama Amerika Serikat.
Sejauh ini seperti sudah disebutkan, tidak ada bukti sahih bahwa virus Corona bocor dari lab Wuhan atau lebih jauh lagi, dibuat di sana. Mayoritas ilmuwan sepakat virus ini kemungkinan besar berasal dari kelelawar.
Pemerintah China dan pejabat di lab Wuhan juga sudah berulangkali membantahnya. Namun ada yang meminta pihak China lebih transparan dalam membuka semua informasi terkait virus Corona tersebut.
(fyk/afr)