Dalam setahun belakangan, China sudah berhasil mewujudkan mimpi antariksanya dengan mendaratkan wahana di Bulan dan Mars. Kiprah China ini membuat mantan astronaut dan calon bos NASA Pam Melroy khawatir.
Melroy merupakan salah satu dari tiga kandidat wakil administrator NASA yang dicalonkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Ia belum lama ini tampil di hadapan Senat AS untuk menjawab beberapa pertanyaan, termasuk soal aktivitas China di luar angkasa.
"Bukan hanya pendaratan di Mars, yang sangat mengesankan, tapi juga beberapa pendaratan di Bulan, dan tentu saja konstruksi baru untuk memulai stasiun luar angkasa di orbit rendah Bumi," kata Melroy, seperti dikutip dari Space, Sabtu (22/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, pada tahun 2019 China mendaratka rover Chang'e 4 di sisi terjauh Bulan. Misi ini disusul oleh Chang'e 5 pada tahun 2020 yang berhasil membawa pulang sampel Bulan ke Bumi.
Sementara itu, pada akhir pekan lalu China berhasil mendaratkan rover Zhurong di Mars sebagai bagian dari misi Tianwen-1. Dengan pencapaian ini, China menjadi negara kedua yang sukses mendaratkan rover di Planet Merah setelah AS.
Melroy mengatakan ia tetap akan mendukung hukum saat ini yang melarang NASA untuk terlibat dalam aktivitas luar angkasa dengan China tanpa dukungan Kongres AS, atau yang dikenal sebagai Wolf Amendment.
"China telah membuat cita-citanya sangat jelas - untuk mengambil kejayaan luar angkasa dari AS. Jadi, kami berhak untuk khawatir, jika Anda menambahkan kekhawatiran lain tentang pencurian kekayaan intelektual dan perilaku agresif di luar angkasa," ucap Melroy.
"Namun, kami harus beroperasi bersama-sama di domain luar angkasa. Jadi ada kalanya bagi kepentingan bersama AS untuk berbicara dengan China," imbuhnya.
Mantan astronaut NASA ini juga berbicara soal insiden jatuhnya roket Long March 5B milik China di perairan Maladewa pada 8 Mei lalu. Menurutnya NASA sudah memiliki praktek mitigasi sampah luar angkasa yang ditriru banyak negara lain, sehingga NASA harus berani mengkritik China jika mereka melanggar aturan tersebut.
Melroy bukan satu-satunya petinggi NASA yang khawatir dengan kemajuan China di luar angkasa. Administrator NASA Bill Nelson, yang akan menjadi bos Melroy, belum lama ini mengungkap kekhawatirannya tentang rencana China untuk mengirimkan lebih banyak misi ke Bulan.
"Mereka (China)akan mendaratkan manusia di Bulan. Itu seharusnya memberitahu kita bahwa kita harus bergerak cepat dan membuat sistem pendaratan manusia kita berjalan dengan penuh semangat," kata Nelson merujuk pada misi NASA untuk mendaratkan astronaut di Bulan pada tahun 2024.
(vmp/afr)