China Taklukkan Bulan, Planet Mars dan Bangun Stasiun Antariksa
Hide Ads

China Taklukkan Bulan, Planet Mars dan Bangun Stasiun Antariksa

Tim - detikInet
Minggu, 16 Mei 2021 11:17 WIB
Rover China Zhurong
Foto: Rover China Zhurong
Jakarta -

Dengan keberhasilan mendaratkan rover robotika di permukaan Planet Mars, China semakin menunjukkan ambisinya menaklukkan luar angkasa. Sebelumnya, lembaga antariksa China juga sudah mendaratkan rover di Bulan sampai akan membangun stasiun antariksa.

Robot penjelajah atau rover Zhurong milik China berhasil mendarat di Mars. Wahana antariksa yang punya bobot 240 kg ini mendarat di Utopia Planitia, salah satu kawah yang berada di bagian utara Mars.

Menurut China National Space Administration (CNSA), wahana pengorbit Tianwen-1 pertama kali menurunkan ketinggiannya dari orbit Mars pada hari Sabtu (15/5) pukul 01.00 waktu setempat. ilmuwan akan memanfaatkan rover ini untuk mempelajari permukaan Mars selama tiga bulan di Mars atau 92 hari di Bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rover ini membawa enam instrumen sains yaitu sepasang kamera navigasi kamera multispektral, alat deteksi komposisi permukaan Mars, radar penetrasi, magnetometer, dan stasiun iklim Mars. Gunanya untuk mempelajari cuaca, topografi, geologi dan mencari deposit es air di bawah permukaan Mars.

Di Bulan, misi terbaru China adalah keberhasilan membawa sampel permukaan bulan oleh robot Chang'e 5 di akhir tahun 2020 silam. Kapsul Chang'e 5 membawa 1,731 kilogram sampel batu Bulan yang diambil dari area Oceanus Procellarum pada 16 Desember 2020 silam.

ADVERTISEMENT
This graphic simulation image provided by China National Space Administration shows the orbiter and returner combination of China's Chang'e-5 probe after its separation from the ascender, at the Beijing Aerospace Control Center (BACC) in Beijing Sunday, Dec. 6, 2020. The Chinese probe that landed on the moon transferred rocks to an orbiter Sunday in preparation for returning samples of the lunar surface to Earth for the first time in almost 45 years, the country's space agency announced. (China National Space Administration/Xinhua via AP)Misi Chang'e 5 ke Bulan. Foto: China National Space Administration/Xinhua via AP

Sampel ini adalah yang paling muda usianya dibandingkan batu yang pernah dibawa dalam misi NASA dan Uni Soviet sebelumnya. Tujuan pengumpulan material permukaan Bulan adalah untuk mempelajari area Bulan di Oceanus Procellarum itu, yang diyakini jauh lebih halus daripada permukaan Bulan lainnya.

China sudah berpengalaman menjalankan misi ke Bulan, pertama kali mereka mendaratkan wahana di sana pada tahun 2013. Di tahun 2019, misi Chang'e 4 berhasil mendarat di sisi jauh Bulan, merupakan pertama kalinya ada negara yang melakukannya.

Ambisi terbaru adalah mewujudkan cita-cita mereka membuat stasiun antariksa di orbit Bumi. Harapannya, keberadaan stasiun tersebut dapat menyaingi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

China baru saja sukses meluncurkan modul inti dari stasiun luar angkasa bernama Tianhe atau diterjemahkan sebagai Harmoni Surga. Modul inti Tianhe diluncurkan menggunakan roket Long-March 5B dari Wenchang, Provinsi Hainan, Kamis (29/4) lalu.

Modul inti Tianhe dari proyek pengembangan stasiun luar angkasa China.Modul inti Tianhe dari proyek pengembangan stasiun luar angkasa China. Foto: CNSA

Modul inti tersebut berisi perlengkapan penyokong kehidupan dan ruang untuk tempat tinggal para astronaut China. Kepingan 'surga' ini semacam pondasi dasar bangunan stasiun luar angkasa milik negeri Tirai Bambu tersebut.

Peluncuran Tianhe menjadi prolog dari modul-modul yang akan diluncurkan China dalam setengah tahun ke depan. Nantinya ada 10 peluncuran tambahan selama kurun waktu 2021 dan 2022.

Sebagaimana dikutip dari Space, Senin (3/5/2021) stasiun luar angkasa China ini ditargetkan dapat terbentuk akhir 2022. Pesaing ISS ini akan beroperasi di orbit Bumi rendah dengan ketinggian antara 340 kilometer hingga 450 kilometer dari permukaan daratan.

Kepala Perancang Stasiun Luar Angkasa di China Academy of Space Technology (CAST) Bai Linhou mengatakan, stasiun luar angkasa China ini dapat memuat paling banyak enam astronaut secara bersamaan.

Halaman 3 dari 2
(fyk/fyk)