China Susun Kepingan 'Surga' di Orbit Bumi
Hide Ads

China Susun Kepingan 'Surga' di Orbit Bumi

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 03 Mei 2021 20:45 WIB
Ilustrasi stasiun luar angkasa China yang akan jadi pesaing stasiun luar angkasa internasional (ISS) yang dikembangkan Amerika Serika dan Rusia.
Foto: Adrian Mann/All About Space magazine/Future Plc
Jakarta -

Secara perlahan namun pasti, China mulai mewujudkan cita-cita mereka dengan menyusun kepingan 'surga' di orbit Bumi. Harapannya, keberadaan 'surga' tersebut dapat menyaingi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

China baru saja sukses meluncurkan modul inti dari stasiun luar angkasa bernama Tianhe atau diterjemahkan sebagai Harmoni Surga. Modul inti Tianhe diluncurkan menggunakan roket Long-March 5B dari Wenchang, Provinsi Hainan, Kamis (29/4) lalu.

Modul inti tersebut berisi perlengkapan penyokong kehidupan dan ruang untuk tempat tinggal para astronaut China. Kepingan 'surga' ini semacam pondasi dasar bangunan stasiun luar angkasa milik negeri Tirai Bambu tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Tianhe disebut sebagai wahana luar angkasa terbesar yang dikembangkan China, yang punya dimensi panjang 16,6 meter, diameter 4,2 meter, dan massanya mencapai 22,5 ton.

Peluncuran Tianhe menjadi prolog dari modul-modul yang akan diluncurkan China dalam setengah tahun ke depan. Nantinya ada 10 peluncuran tambahan selama kurun waktu 2021 dan 2022.

Modul inti Tianhe dari proyek pengembangan stasiun luar angkasa China.Modul inti Tianhe dari proyek pengembangan stasiun luar angkasa China. Foto: CMSA

Sebagaimana dikutip dari Space, Senin (3/5/2021) stasiun luar angkasa China ini ditargetkan dapat terbentuk akhir 2022. Pesaing ISS ini akan beroperasi di orbit Bumi rendah dengan ketinggian antara 340 kilometer hingga 450 kilometer dari permukaan daratan.

Kepala Perancang Stasiun Luar Angkasa di China Academy of Space Technology (CAST) Bai Linhou mengatakan, stasiun luar angkasa China ini dapat memuat paling banyak enam astronaut secara bersamaan.

"Peluncuran reguler pesawat ruang angkasa berawak dan kargo akan mengamankan kehadiran manusia jangka panjang di orbit Bumi dalam melakukan penelitian dan layanan," ujarnya.

Stasiun luar angkasa China disebut dapat memenuhi kebutuhan penelitian dan pengembangan antariksa selama 10 tahun, meskipun secara umur dapat bertahan lebih dari 15 tahun dengan catatan perawatan serta perbaikan yang tepat.




(agt/fay)