Penularan COVID-19 di Pesawat Berkurang 57% dengan Cara Ini
Hide Ads

Penularan COVID-19 di Pesawat Berkurang 57% dengan Cara Ini

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 15 Apr 2021 13:42 WIB
Kursi pesawat berwarma biru
Kosongkan Kursi Tengah Pesawat Kurangi Penularan COVID-19 hingga 57%. Foto: iStock
Jakarta -

Membiarkan kursi tengah di pesawat kosong dapat mengurangi risiko paparan COVID-19 selama penerbangan. Hal ini dikonfirmasi oleh sebuah penelitian yang dirilis oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS.

Peneliti dari CDC dan Kansas State University melakukan pemodelan laboratorium yang menemukan bahwa paparan penumpang terhadap SARS-COV-2, virus Corona penyebab COVID-19, dapat dikurangi antara 23% hingga 57% pada pesawat lebar maupun sempit, jika kursi tengah dibiarkan kosong dibandingkan dengan penerbangan berkapasitas penuh.

Studi ini menggunakan bakteriofag aerosol sebagai pengganti virus untuk menentukan sejauh mana virus Corona dapat menyebar selama penerbangan. Menurut penelitian, risiko paparan berkurang 23% untuk penumpang di baris yang sama, tetapi berjarak dua kursi dari orang yang terinfeksi dan 57% ketika kursi tengah dibiarkan kosong di bagian tiga baris yang berisi campuran antara yang terinfeksi dan penumpang yang non-terinfeksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi ini tidak melacak dampak penggunaan masker yang diperlukan dalam penerbangan, tetapi mencatat bahwa perilaku menjaga jarak tetap berguna karena orang yang terinfeksi dan mengenakan masker, masih dapat menyebarkan aerosol.

"Temuan dalam studi ini menunjukkan bahwa memakai masker tampaknya tidak menghilangkan semua paparan udara terhadap tetesan dan aerosol infeksius dan mendukung pentingnya strategi pencegahan multikomponen sebagai praktik yang baik, yakni menggabungkan efek menggunakan masker dan menjaga jarak lebih protektif," tulis peneliti seperti dikutip dari USA Today, Kamis (15/4/2021).

ADVERTISEMENT

Awal bulan ini, CDC mengatakan bahwa orang Amerika yang divaksinasi diperbolehkan melanjutkan perjalanan domestik dengan risiko rendah terpapar COVID-19, asalkan mereka selalu memakai masker. Seseorang dianggap telah divaksinasi secara penuh oleh CDC jika sudah dua minggu menerima dosis akhir vaksin COVID-19 (menerima dosis kedua) yang dibutuhkan.

Panduan CDC menyebutkan, pelancong yang divaksinasi tidak memerlukan tes COVID-19 sebelum atau setelah perjalanan, dan tidak diharuskan untuk melakukan karantina pasca perjalanan.




(rns/fay)