.webp)
Gunung berapi Fagradalsfjall di Islandia sedang mengalami erupsi yang kuat beberapa hari belakangan. Saking kuatnya, bara dari erupsi ini bisa dilihat dari luar angkasa dan dipotret oleh satelit NASA.
Seperti foto yang dibuat menggunakan data dari satelit Landsat 8 milik NASA dan US Geological Survey. Dengan data itu, visualisator data NASA Joshua Stevens berhasil menciptakan gambar berwarna dari letusan tersebut.
Foto ini menunjukkan erupsi yang terjadi pada 22 Maret pukul 22.25 waktu setempat, tiga hari setelah Fagradalsfjall mulai bergejolak pada 19 Maret. Ini adalah pertama kalinya Fagradalsfjall mengalami erupsi setelah tertidur selama 800 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto yang diambil saat malam hari ini diciptakan dengan kombinasi data gelombang pendek dan near-infrared (pita 7,6,5). Foto ini tidak menunjukkan Fagradalsfjall secara langsung, melainkan foto awan yang diterangi oleh lava membara di bawahnya.
Objek yang sangat panas, seperti lava, bisa 'bersinar' di bagian gelombang pendek-inframerah pada spektrum elektromagnetik, seperti dikutip dari Space, Sabtu (3/4/2021).
Saking terang dan besarnya, erupsi Fagradalsfjall sampai mengalahkan terangnya lampu-lampu di ibukota Islandia, Rekyjavik. Satelit NASA dan NOAA melihat adanya titik cahaya baru di bagian barat daya Islandia pada 21 Maret yang beberapa hari sebelumnya tidak tampak.
 Potret Islandia sebelum dan sesudah Fagradalsfjall erupsi Foto: Joshua Stevens/NASA Earth Observatory/NOAA/Suomi NPP |
Erupsi ini terjadi setelah lebih dari 50.000 gempa bumi yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Ahli memprediksi erupsi ini akan berlangsung lebih lama dari perkiraan.
Karena erupsi masih berlangsung, sepertinya kita akan melihat lebih banyak foto aliran lava Fagradalsfjall yang mengesankan, baik dari Bumi atau dari angkasa. Seperti foto yang diambil oleh satelit SkySat milik Planet Labs di bawah ini.
Meski terlihat seperti bola api dari angkasa, dan erupsi gunung berapi ini bisa dilihat dari Rekjavik yang berjarak 30 km, erupsi Fagradalsfjall tidak begitu membahayakan penduduk sekitarnya. NASA mengatakan abu dan gas yang dikeluarkan juga tidak mengancam warga di semenanjung Reykjanes atau di Reykjavik.
Bukannya melarikan diri, warga sekitar justru mendatangi erupsi untuk melihat langsung aliran lava Fagradalsfjall dan menggunakannya untuk membakar sosis hingga marshmallow.
(vmp/fay)
