Ditemukan 70 Ribu Virus Tak Dikenal di Usus Manusia
Hide Ads

Ditemukan 70 Ribu Virus Tak Dikenal di Usus Manusia

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 28 Feb 2021 06:05 WIB
Bakteriofag adalah virus yang menginfeksi bakteri.
Bakteriofag adalah virus yang menginfeksi bakteri. Foto: Live Science
Jakarta -

Ilmuwan mengidentifikasi lebih dari 70.000 virus yang sebelumnya tidak dikenal. Virus ini hidup di usus manusia dan menginfeksi bakteri yang hidup di sana.

Belum diketahui bagaimana mereka memengaruhi tubuh manusia. Mikrobioma usus, atau kelompok mikroba yang kita bawa dalam sistem pencernaan kita, memainkan peran penting dalam pencernaan makanan dan mengatur sistem kekebalan,

Namun, seperti dikutip dari Live Science, banyak penelitian juga mengaitkan ketidakseimbangan mikroba usus dengan berbagai kondisi, termasuk penyakit hati, obesitas, dan alergi .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, sangat sedikit yang diketahui tentang mikrobioma. Walaupun mikrobioma mencakup berbagai mikroorganisme termasuk bakteri dan virus, penelitian sebelumnya berfokus terutama pada bakteri usus karena lebih mudah dideteksi.

Dalam sebuah studi baru, sekelompok peneliti menggunakan metode yang disebut metagenomics untuk mengidentifikasi virus. Metode ini melibatkan analisis semua materi genetik dari komunitas mikroba bersama-sama dan kemudian memetakan urutan individu yang ditemukan pada spesies tertentu. Mereka menganalisis lebih dari 28.000 sampel mikrobioma usus yang diambil dari 28 negara.

ADVERTISEMENT

Proses ini mengungkapkan genom lengkap untuk lebih dari 140.000 spesies virus yang hidup di usus manusia. Namun, satu orang, hanya membawa sebagian kecil dari spesies ini. Meskipun banyak jenis virus hidup di usus, mereka berfokus pada virus yang dapat menginfeksi bakteri, yang disebut "bakteriofag" atau disingkat "fag".

"Para peneliti membatasi ruang lingkup mereka pada bakteriofag karena kami masih mencari tahu peran mereka dalam kesehatan manusia," kata penulis utama penelitian, Luis Camarillo-Guerrero, lulusan Phd dari Wellcome Sanger Institute di Inggris.

"Mungkin aman untuk mengatakan bahwa mayoritas dari mereka tidak berbahaya bagi kita dan hanya merupakan komponen integral dari mikrobiota tubuh kita," sambungnya.

Fag dapat memainkan peran sentral dalam mikrobioma usus, misalnya dengan memberikan sifat menguntungkan pada inang bakteri mereka dan memengaruhi bagaimana bakteri tersebut berkembang.

"Karena komunitas bakteri adalah komponen penting dari usus kita, tidak sulit untuk membayangkan bahwa fag dapat memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan yang sehat di usus kita," kata Camarillo-Guerrero.

Namun, ada kasus-kasus yang diketahui ketika fag berkontribusi pada penyakit, misalnya difteri, infeksi bakteri serius, dan botulisme atau penyakit serius yang menyerang saraf tubuh, disebabkan oleh racun yang disandikan oleh gen fag.

Camarillo-Guerrero mengatakan, mereka mempublikasikan genom dari virus yang menyerang bakteri ini dalam database baru yang mereka buat yang disebut "Gut Phage Database". Database ini dapat digunakan untuk memandu studi lebih lanjut tentang virus ini,.

"Genom seperti cetak biru suatu organisme. Jumlah informasi yang dapat kita ekstrak dari mengetahui hanya urutan DNA suatu organisme sangat besar manfaatnya," tutupnya.




(rns/afr)