Rencana komersial pesawat listrik
magniX selaku perusahaan pembuat mesin, berharap pesawat listrik bisa memasuki layanan komersial pada akhir 2021 dan memiliki jangkauan 160 km. Sebelum pandemi COVID-19 melanda, penerbangan adalah salah satu sumber emisi karbon dan mendorong keadaan darurat iklim. Sejumlah perusahaan pun mengusahakan adanya pesawat bertenaga listrik.
CEO magniX, Roei Ganzarski, mengatakan saat ini operasional pesawat sangat mahal dan mencemari lingkungan. Sementara itu, pesawat listrik biayanya 40-70% lebih murah untuk hitungan per-jam penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu berarti maskapai dapat menerbangkan lebih banyak pesawat ke bandara yang lebih kecil. Ini pengalaman yang memangkas waktu satu tempat ke tempat lain, tanpa emisi CO2 yang berbahaya," ujarnya seperti dikutip dari The Guardian.
Ganzarski juga yakin bahwa semua penerbangan berjarak kurang dari 1.600 km akan sepenuhnya menggunakan listrik dalam waktu 15 tahun mendatang. Namun menurutnya, masalah energi baterai saat ini bukan dalam posisi yang menjanjikan.
Untuk mewujudkannya, dibutuhkan terobosan besar dalam mengurangi berat baterai sebelum pesawat besar dapat diterbangkan dalam jarak yang signifikan, hanya dengan tenaga listrik. Sumber daya lain untuk pesawat yang juga sedang diuji adalah sel bahan bakar hidrogen dan biofuel.
Industri penerbangan sangat diatur ketat dalam memastikan keselamatan. Tetapi magniX berharap dengan peningkatan kemampuan pesawat bertenaga listrik yang ada, proses sertifikasi bisa lebih cepat diperoleh demi terciptanya sebuah kendaraan masa depan.