Indonesia dan 5 Negara yang Akan Pakai Vaksin AstraZeneca
Hide Ads

Indonesia dan 5 Negara yang Akan Pakai Vaksin AstraZeneca

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 19 Feb 2021 05:45 WIB
Jurnal Medis Lancet: Vaksin AstraZeneca Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Negara-negara yang Setujui Vaksin COVID-19 AstraZeneca. Foto: DW (News)
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui vaksin COVID-19 AstraZeneca sebagai penggunaan darurat. Hal ini mendorong pemberian vaksinasi AstraZeneca diperluas di sejumlah negara berkembang.

Meski penelitian menunjukkan vaksin ini kurang ampuh terhadap varian virus Corona baru di Afrika Selatan dan Inggris, WHO meminta agar negara-negara di dunia, tetap menggunakannya.

AstraZeneca menyebutkan, lebih dari 50 negara telah menyetujui vaksin COVID-19 AstraZeneca. Vaksin COVID-19 buatannya diproyeksikan untuk didistribusikan ke 145 negara melalui COVAX, program pengadaan vaksin bersama secara global oleh WHO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vaksin COVID-19 AstraZeneca COVID-19 diberikan izin distribusi bersyarat atau penggunaan darurat di lebih dari 50 negara, yang mencakup empat benua termasuk Uni Eropa, sejumlah negara Amerika Latin, India, Maroko, dan Inggris," kata AstraZeneca seperti dikutip dari website resminya.

Berikut ini beberapa negara yang sudah sering disebut dalam penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

ADVERTISEMENT

1. Inggris

Inggris tentu saja jadi negara pertama yang menyetujui vaksin ini, mengingat AstraZeneca berpusat di negaranya. Enam rumah sakit di Inggris mulai memberikan suntikan pertama dari 530 ribu dosis vaksin yang telah disiapkan.

Program itu akan diperluas ke ratusan tempat di Inggris dalam beberapa hari mendatang, dan pemerintah berharap akan menyalurkan puluhan juta dosis dalam beberapa bulan.

Vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca/Oxford University ini diketahui lebih murah dan bisa disimpan pada suhu kulkas, sehingga lebih mudah diangkut dan digunakan.

2. Korea Selatan

Bagi negara yang ingin menggunakan vaksin AstraZeneca, tak hanya bisa mengandalkan buatan University of Oxford, Inggris. Vaksin ini juga sudah dibuat oleh Korea Selatan lewat SK Bioscience.

Negara ini baru saja memberikan persetujuan pertama untuk vaksin virus Corona kepada AstraZeneca. Korsel juga akan memungkinkan penggunaan pada orang berusia 65 tahun ke atas, meski dewan penasihat memperingatkan masih kurangnya data tentang kemanjurannya untuk kalangan lansia.

3. India

Badan Pengawas Obat dan Makanan India memberikan persetujuan akhir untuk penggunaan darurat dua vaksin virus Corona. Satu dikembangkan oleh AstraZeneca/Oxford University, satu lagi vaksin perusahaan lokal Bharat Biotech yang bermitra dengan lembaga pemerintah India.

Serum Institute of India (SII) digandeng menjadi mitra yang memproduksi vaksin COVID-19 AstraZeneca di India. Selain membuat vaksin untuk negaranya, SII yang merupakan salah satu pemasok utama vaksin dunia ini juga mendistribusikan vaksin untuk sejumlah negara lain.

Selanjutnya: Afrika Selatan, Australia, dan Indonesia

4. Afrika Selatan

Afrika Selatan sebenarnya sudah menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca, namun kini berniat menundanya. Negara ini bahkan meminta 1 juta dosis vaksin AstraZeneca buatan Serum Institute of India yang dikirimkan pekan lalu agar ditarik kembali.

Hal ini dilakukan karena hasil uji klinis menunjukkan, vaksin tersebut tidak cukup ampuh mencegah varian baru COVID-19 501Y.V2 yang saat ini tengah mewabah di Afrika Selatan.

5. Australia

Badan pengawas obat-obatan Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA), pada Selasa (16/2) baru saja menyetujui vaksin AstraZeneca untuk digunakan pada orang yang berusia di atas 18 tahun.

Namun TGA mengatakan, keputusan untuk memvaksinasi kelompok warga berusia di atas 65 tahun harus dinilai secara kasus per kasus. Vaksin ini adalah vaksin COVID-19 kedua yang mendapatkan lampu hijau dari TGA, yang sebelumnya telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer.

6. Indonesia

Pemerintah Indonesia dalam kerjasama multilateral dengan GAVI COVAX Facility oleh WHO berhasil mengamankan puluhan juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan AstraZeneca.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menyebutkan, pihaknya akan segera mengeluarkan izin penggunaan darurat pada vaksin tersebut untuk Indonesia.

"Kami mendapatkan informasi emergency use authorization listing dari WHO untuk vaksin AstraZeneca yang akan didistribusikan melalui kerja sama multilateral sudah dikeluarkan. Tugas BPOM mengeluarkan emergency use authorization," kata Penny dalam konferensi pers online, Selasa (16/2).

Sebanyak 13,7 juta-23 juta dosis vaksin AstraZeneca diperkirakan akan diterima Indonesia dengan rincian kuartal I, sebanyak 25-35%, dan kuartal II sebanyak 65-75% dari alokasi tahap awal.