Ancaman Mengerikan dari Bill Gates Soal Perubahan Iklim
Hide Ads

Ancaman Mengerikan dari Bill Gates Soal Perubahan Iklim

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 18 Feb 2021 17:10 WIB
LAS VEGAS - JANUARY 8:  Microsoft Chairman Bill Gates delivers the keynote address to kick off the 2003 International Consumer Electronics Show (CES) on January 8, 2003 in Las Vegas, Nevada.  The show, which opens on Thursday, is expected to draw over 100,000 people to see the latest in consumer electronics.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Bill Gates. Foto: Getty Images

3. Perubahan Iklim Ancaman Terbesar Umat Manusia

Terkini, ia menyebut perubahan iklim adalah permasalahan terbesar bagi penduduk Bumi. "(Masalah perubahan iklim) jauh lebih besar dibandingkan pandemi. Dan hal ini membutuhkan level kerja sama yang belum pernah dilakukan sebelumnya," kata sang pendiri Microsoft yang kini giat menangani berbagai urusan kemanusiaan melalui yayasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan bahwa memecahkan perubahan iklim akan menjadi hal paling mengagumkan yang pernah dilakukan umat manusia. Dibandingkan dengan tugas itu, mengakhiri pandemi Corona merupakan perkara yang amat mudah.

Ia menyebut saat ini, 51 miliar ton gas rumah kaca yang berbahaya terlontar ke atmosfer Bumi, yang harus ditekan serendah-rendahnya, kalau bisa sampai angka nol.

ADVERTISEMENT

Itulah mengapa menyelesaikan masalah perubahan iklim sangat menantang. Salah satunya tentu dengan inovasi di bidang teknologi. Sumber energi terbarukan seperti angin dan cahaya Matahari akan membantu, namun masih mencakup kurang dari 30% emisi total.

Dikutip detikINET dari BBC, 70% sumber emisi lain belum ada pemecahannya karena sukar tergantikan dan terkait dengan perekonomian dunia. Misalnya sistem transportasi, material baja, semen, produk pupuk dan lain sebagainya.

Untuk itu, Bill Gates menyarankan inovasi harus dilakukan bersama-sama dalam skala sangat besar yang belum pernah terjadi. Itu bisa diawali dengan pemerintah menegakkan aturan, misalnya warga atau perusahaan harus membayar kerugian jika menggunakan produk yang merusak lingkungan.

(fyk/fay)