Bahaya Elon Musk dan Jeff Bezos Dikte Masa Depan Manusia
Hide Ads

Bahaya Elon Musk dan Jeff Bezos Dikte Masa Depan Manusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 10 Feb 2021 06:09 WIB
Asgardia Space
Ilustrasi pemukiman antariksa. Foto: Asgardia Space
Jakarta -

Elon Musk dan Jeff Bezos memimpikan manusia akan tinggal di antariksa, bahkan planet Mars. Visi mereka menimbulkan rasa takjub walau ada yang mencium tanda bahaya.

Menurut Musk, manusia pada akhirnya akan menghadapi peristiwa yang berujung kepunahan. Sehingga alternatifnya adalah menghuni planet-planet di tata surya yang memungkinkan, yang dianggap paling berpotensi tentunya adalah Mars.

Musk meyakini kalau SpaceX, perusahaannya, bisa mendaratkan manusia di Mars pada 2026. Perjalanan itu dimulai dengan rencana mengirimkan penerbangan tanpa awak ke Planet Merah itu dalam dua tahun ke depan, dan dilanjutkan dengan penerbangan berawak empat tahun setelahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musk pun pernah mencetuskan ide bahwa kehidupan di Mars pada awalnya bakal terjadi di dalam kubah kaca. Yaitu agar manusia bisa bertahan hidup di Planet Merah. "Kehidupan di kubah kaca awalnya. Setelahnya, terraform untuk mendukung kehidupan, seperti di Bumi," tulis Musk.

Adapun Jeff Bezos, sangat berambisi membangun pemukiman manusia yang melayang di luar angkasa. Bahkan pendiri Amazon itu ingin 1 triliun manusia menjadi penduduk koloni antariksa tersebut, sebagian di antaranya orang genius.

ADVERTISEMENT

"Sistem tata surya bisa mendukung 1 triliun manusia dan kemudian kita akan memiliki 1.000 Mozart dan 1.000 Einstein. Pikirkan bagaimana menakjubkan dan dinamisnya peradaban ini," kata Bezos.

Ada kecemasan tersendiri soal itu dari beberapa pihak, bahwa orang-orang terkaya berpotensi mengendalikan masa depan manusia dalam hal eksplorasi antariksa ataupun teknologi lainnya. Sekarang pun melalui media sosial dan teknologi, segelintir perusahaan swasta telah menjadi dominan.

"Jika perusahaan mengontrol citra masa depan, mereka kemudian bisa mengontrol masa depan itu sendiri dan infrastrukturnya. Akhirnya, mereka akan mendefinisikan bagaimana masyarakat berjalan. (Sekarang pun) platform seperti Amazon Web Services, Facebook dan Robinhoo mengontrol bagian besar ekonomi kita dan ruang publik," cetus Matt Shaw, kolumnis teknologi di Guardian.

"Penting bahwa kita tidak membiarkan citra masa depan diputuskan oleh tangan-tangan miliarder teknologi," tambah dia.




(fyk/afr)