UEA, China, Amerika Tiba di Mars Bulan Ini, Indonesia Kapan?
Hide Ads

UEA, China, Amerika Tiba di Mars Bulan Ini, Indonesia Kapan?

Tim - detikInet
Kamis, 04 Feb 2021 05:45 WIB
An Emirati man prepares to watch the launch of the
Warga Arab saat menyaksikan peluncuran Hope ke Mars. Foto: AP/Jon Gambrell
Jakarta -

Tiga misi antariksa dari Uni Emirat Arab, China dan Amerika Serikat, sama-sama akan mendarat di Planet Mars bulan ini. Ketiga negara pun berharap wahananya dapat selamat menyambangi Mars dan melakukan penelitian di sana.

Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Kamis (4/2/2021) inilah profil 3 wahana tersebut:

1. Perserverance

Wahana terbaik tentunya Perseverance milik NASA. Perseverance dijadwalkan mendarat di Planet Merah pada 18 Februari. NASA sudah beberapa kali mendaratkan rover ke Mars, namun Perseverance adalah yang terbesar, terberat dan tercanggih. Rover beroda enam ini akan menganalisa batu dan sedimen di Mars untuk mencari jejak bukti kehidupan di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum mendarat di Mars, Perseverance harus lolos dari apa yang disebut NASA sebagai 'teror 7 menit'. Dijuluki demikian lantaran selama waktu tersebut, Perseverance bakal mendarat dari atmosfer ke permukaan Mars dalam kecepatan tinggi, 20 ribu kilometer per jam dan tak boleh ada kesalahan.

Lokasi pendaratannya pun, Jezero Crater, cukup sulit. "Saat melihat situs pendaratan, Jezero Crater, ilmuwan melihat peluang ilmiah di segalanya, sisa sungai kuno dan berpikir inilah tempat untuk melihat tanda kehidupan masa silam di Mars. Tapi saya melihatnya sebagai bahaya," kata Allen Chen, engineer Perseverance.

ADVERTISEMENT

Perseverance dilengkapi 19 kamera, dan empat kamera tambahan untuk memandunya saat proses pendaratan. Salah satu sistem kamera utamanya adalah Mastcam-Z yang fungsinya mirip seperti mata manusia.

Misi PerseveranceMisi Perseverance. Foto: NASA

Ada pula helikopter mini Ingenuity yang disembunyikan dalam 'perut' Perseverance. Beberapa bulan setelah mendarat di Mars, helikopter seberat 1,8 kg ini akan terbang, dan akan menjadi kendaraan dengan baling-baling pertama yang mengudara di planet lain.

2. Tianwen 1

Wahana antariksa Tianwen-1 milik China akan tiba di Mars pada 10 Februari. Tapi proses pendaratannya baru akan dimulai beberapa bulan setelahnya. China National Space Administration (CNSA) mengatakan Tianwen-1 sudah mengangkasa selama 24 minggu. 3 Januari lalu, posisinya sekitar 130 juta km dari Bumi dan 8,3 juta km dari Mars.

Dengan semua sistemnya bekerja dengan normal, wahana seberat lima ton ini akan tiba di orbit Mars pada 10 Februari. Sebelumnya, Tianwen-1 harus menyalakan salah satu mesinnya untuk memperlambat lajunya agar bisa ditangkap oleh tarikan gravitasi Mars.

CNSA mengatakan saat tiba di orbit Mars Tianwen-1 akan berjarak 190 juta km dari Bumi. Total perjalanan yang ditempuh wahana ini sejak diluncurkan pada bulan Juli 2020 adalah 470 juta km.

Selfie tianwen-1 dalam perjalanan ke marsSelfie tianwen-1 dalam perjalanan ke Mars. Foto: CNSA

Setelah memasuki orbit, Tianwen-1 akan memulai proses untuk mendaratkan robot penjelajah (rover) ke permukaan Mars. Wahana pengorbit akan mulai proses pencitraan calon lokasi pendaratan yang sesuai di sekitar wilayah Utopia Planitia.

CNSA mengatakan proses persiapan ini akan memakan waktu yang lama, dan pendaratan baru akan dimulai pada bulan Mei.

Jika sukses mendarat rover seberat 240 kg yang dibawa Tianwen-1 akan menginvestigasi karakteristik tanah dan distribusi air es menggunakan instrumen Subsurface Exploration Radar. Rover ini juga akan menganalisa komposisi material permukaan dan karakteristik iklim dan lingkungan permukaan Mars.

Halaman selanjutnya: Hope...

3. Hope

Bersama Perseverance dan Tianwen 1, Uni Emirat juga meluncurkan wahana Hope pada bulan Juli 2020. Ini adalah pertama kalinya negara Arab ini meluncurkan wahana ke Planet Merah.

Wahana Hope seberat 1,2 ton, bakal diluncurkan dengan digendong roket H-2A dari landasan antariksa Tanegashima di Jepang. Ia akan menempuh perjalanan 500 juta kilometer ke antariksa dan dijadwalkan tiba 9 Februari 2021, bersamaan perayaan 50 tahun Uni Emirat Arab.

UEA minim pengalaman mendesain dan menciptakan wahana antariksa, tapi mereka berambisi menyaingi dedengkot luar angkasa semacam Amerika Serikat, Rusia dan Eropa. Mereka maju terus.

Engineer mereka dilatih oleh pakar dari Amerika, berhasil membuat wahana canggih dalam waktu 6 tahun. Saat sampai di orbit Mars, ia dirancang untuk meneliti atmosfernya, mempelajari cuaca dan iklim planet Merah.

Diharapkan, penelitian dari wahana UEA ini bakal menambah pengetahuan tentang kenapa Mars kehilangan banyak udara dan air. Misi besar yang diharapkan meningkatkan gairah bakat-bakat cemerlang di wilayah Arab untuk menekuni sains.

An Emirati man prepares to watch the launch of the Ilustrasi wahana Hope. Foto: AP/Jon Gambrell

Satelit ke Mars adalah salah satu proyek pemerintah UEA sebagai pertanda mereka ingin menurunkan ketergantungan pada sumber daya alam menuju masa depan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.

Akan tetapi risikonya memang sangat tinggi. Sekitar separuh misi ke Planet Mars berakhir dengan kegagalan. Direktur program Hope, Omran Sharif, menyadari hal itu tapi menekankan bahwa negaranya patut mencoba.

"Ini adalah misi riset dan ya kegagalan itu mungkin. Apa yang paling penting di sini adalah kapabilitas yang didapat oleh UEA dalam misi ini dan pengetahuan yang dibawa bagi negeri ini," cetusnya.

Ayo dong, Indonesia jangan mau kalah. Saatnya merintis misi luar angkasa!

Halaman 2 dari 2
(fyk/fay)
Berita Terkait