Penemuan barang-barang antik sering kali mengejutkan pemiliknya. Baru-baru ini seseorang baru mengetahui bahwa lempengan batu sepanjang 63 cm yang sebelumnya dia gunakan sebagai tangga saat menaiki kudanya berasal dari abad kedua masehi dan bernilai sekitar USD 20.400 atau sekitar Rp 288 juta lebih dari Romawi!
Namun, tidak ada yang tahu bagaimana mahakarya itu berakhir di Inggris. Benda ini kemungkinan diukir di Yunani atau Asia Minor, menurut pernyataan dari Woolley dan Wallis, sebuah rumah lelang Inggris yang menangani penjualan lempengan itu.
Beberapa sejarah batu diketahui ini pun mulai terungkap. Batu itu digali dari taman batu di Whiteparish, sebuah desa di selatan Inggris, sekitar 20 tahun yang lalu, menurut Woolley dan Wallis. Kemudian, wanita pemilik kandang menggunakan batu yang tertutup lumpur selama satu dekade sebagai balok pemasangan sampai, suatu hari, dia melihat karangan bunga laurel terukir di permukaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang arkeolog yang mengamati lempengan itu mengungkapkan bahwa ini adalah penemuan langka. Prasasti itu berbunyi, 'Orang-orang (dan) Pemuda (kehormatan) Demetrios (putra) Metrodoros (putra) Leukios,' lapor The Daily Mail.
Baca juga: Ponsel Emas Dibanderol Rp 500 Juta |
Meskipun Kerajaan Romawi kuno meluas ke Kepulauan Inggris, lempengan ini tidak dibuat secara lokal. Kemungkinan lempengan tersebut dibawa ke Inggris sekitar 300 tahun yang lalu, menurut Woolley and Wallis.
"Artefak jenis ini sering kali masuk ke Inggris sebagai hasil dari Grand Tours pada akhir abad ke-18 dan 19, ketika bangsawan kaya berkeliling Eropa, belajar tentang seni dan budaya klasik," kata Will Hobbs, spesialis barang antik di Woolley and Wallis.
"Kami berasumsi begitulah cara benda itu memasuki Inggris. Tapi yang menjadi misteri adalah bagaimana benda itu berakhir di taman rumah, dan di sanalah kami ingin bantuan publik," tuturnya.
Taman batu di Whiteparish adalah bagian dari rumah yang dibangun pada pertengahan 1960-an. Pihak dari lelang berharap ada orang-orang yang terlibat dengan konstruksi saat itu dan bisa mengingat informasi bagaimana benda itu bisa berakhir di sana.
Hobbs memberikan beberapa kemungkinan dari mana batu itu berasal. Salah satunya adalah rumah di tempat yang sekarang menjadi taman hiburan keluarga Paultons Park yang pernah dilahap oleh api pada tahun 1963. Nah, kemungkinan puing-puing dari sana digunakan kembali untuk pembangunan di daerah itu tidak lama kemudian.
Sebelumnya, Woolley and Wallis berencana untuk melelang lempengan tersebut pada Februari ini. Tetapi rumah lelang tersebut telah mengubahnya menjadi musim semi ini. Demikian melansir Live Science.
(ask/afr)