Spanyol berencana membuat daftar orang-orang yang memutuskan untuk tidak divaksinasi COVID-19, untuk alasan apapun.
Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa mengatakan, vaksin tidak akan diwajibkan oleh undang-undang, namun pemerintah akan mencatat mereka yang ditawari vaksin dan menolaknya.
Meski alasan pasti di balik langkah ini tidak dijelaskan, tampaknya rencana ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan sebanyak mungkin populasi telah divaksinasi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang akan dilakukan adalah membuat daftar (orang-orang yang menolak divaksin), yang akan dibagikan dengan mitra Eropa kami lainnya," kata Illa dalam wawancara di stasiun TV Spanyol La Sexta.
"Ini bukan dokumen yang akan dipublikasikan, langkah ini akan dilakukan dengan sangat menghormati perlindungan data. Cara mengalahkan virus ini adalah dengan memvaksinasi kita semua," tambahnya.
Dikutip dari IFL Science, kampanye vaksinasi massal di negara itu dimulai pekan ini, dengan seorang wanita berusia 96 tahun yang tinggal di sebuah panti jompo di Guadalajara menjadi yang pertama di Spanyol menerima dosis vaksin buatan Pfizer-BioNTech.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye terkoordinasi Uni Eropa yang ingin bisa menyuntik vaksin pada lebih dari 450 juta orang di seluruh negara anggotanya.
Keraguan terhadap vaksin COVID-19 relatif tinggi di Spanyol. Negeri Matador ini menempati urutan kesembilan tertinggi untuk tingkat kasus (1,87 juta) dan posisi kesepuluh jumlah kematian tertinggi (lebih dari 50.000 kematian) di dunia.
(rns/afr)