Takjub! Gerhana Matahari Total 2020 Terekam dari Luar Angkasa
Hide Ads

Takjub! Gerhana Matahari Total 2020 Terekam dari Luar Angkasa

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 15 Des 2020 17:31 WIB
The moon moves across the sun during a solar eclipse in Piedra del Aguila, Argentina, Monday, Dec. 14, 2020. The total solar eclipse was visible from the northern Patagonia region of Argentina and from Araucania in Chile. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Jakarta -

Gerhana matahari total (GMT) telah menggelapkan wilayah Amerika Selatan pada Senin (14/12) waktu setempat. Pemandangan langka tersebut pun terabadikan dari luar angkasa.

Adalah satelit milik National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang berhasil merekam detik-detik gerhana matahari total terjadi di ujung selatan benua Amerika itu.

Terlihat bagaimana bayangan hitam yang berasal dari Bulan tersebut bergerak dari Samudera Pasifik ke Chili dan Argentina dengan jalur totalitas selebar 56 mil atau setara dengan 90 kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Gerhana matahari total ini adalah satu-satunya gerhana matahari total tahun ini. Meskipun terlihat dari Bumi di beberapa bagian Amerika Selatan, #GOESEast memiliki tampilan sempurna dari bayangan bulan yang bergerak melintasi Bumi," cuit @NOAASatellites.



Diketahui, gerhana matahari total edisi kali ini berlangsung mulai pukul 11.38 siang waktu setempat dan berakhir pada 13.12. Totalitas ini berlangsung selama 2 menit 4 detik.

Tak hanya Amerika Selatan saja, masyarakat yang berada di Cape Town, Afrika Selatan, juga merasakan hal serupa. Hanya saja di kota ini terpapar gerhana matahari parsial.

Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari dalam keadaan sejajar sempurna. Cahaya sang Surya yang biasanya menyinari, mendadak gelap disebabkan tertutup Bulan. Wilayah Bumi yang terdampak kejadian ini pun mendadak seperti malam seketika.

Berbeda dengan gerhana matahari biasanya, Gerhana Matahari Total ini sangat jarang terjadi dan bisa terulang lagi dalam waktu yang lama, bisa mencapai puluhan hingga ratusan tahun lagi untuk di lokasi yang sama.




(agt/fay)