Uji Coba Roket Raksasa SpaceX Berakhir dengan Ledakan
Hide Ads

Uji Coba Roket Raksasa SpaceX Berakhir dengan Ledakan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 10 Des 2020 10:35 WIB
Roket Starship milik SpaceX meledak saat uji coba
Uji Coba Roket Raksasa SpaceX Berakhir dengan Ledakan Foto: SpaceX
Jakarta -

SpaceX menguji coba prototipe roket Starship terbaru dan berhasil mencapai ketinggian yang ditargetkan. Tapi uji coba ini justru berakhir dengan ledakan setelah roket gagal mendarat.

Prototipe Starship SN8 menjalani uji coba penerbangan high-altitude perdananya pada Rabu (9/12) pukul 17.45 waktu Amerika Serikat bagian timur. Roket ini diluncurkan dari fasilitas SpaceX di Boca Chica, Texas.

Target uji coba kali ini adalah membawa roket Starship ke ketinggian 12,5 km dan melakukan sejumlah manuver di angkasa. Roket stainless steel ini berhasil melakukan semua manuver tersebut, termasuk 'belly flop' di mana roket mengubah posisinya menjadi horizontal sebelum mendarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, roket setinggi 50 meter ini justru gagal di tahapan akhir. Starship SN8 berhasil menyentuh target pendaratannya tapi terjun terlalu cepat dan akhirnya meledak hanya 6 menit dan 42 detik setelah meluncur, seperti dikutip detikINET dari SpaceX, Kamis (10/12/2020).

ADVERTISEMENT

Meski diwarnai ledakan, pendiri dan CEO SpaceX Elon Musk tetap menyambut gembira uji coba ini karena mereka tetap mendapatkan semua data yang dibutuhkan.

"Tekanan tangki bahan bakar rendah selama pembakaran saat pendaratan, menyebabkan kecepatan pendaratan menjadi tinggi & RUD (rapid unplanned disassembly), tapi kita mendapatkan semua data yang kita butuhkan! Selamat tim SpaceX!!" tulis Musk dalam cuitan di akun Twitter-nya.

"Mars, kami akan datang," sambungnya dalam cuitan selanjutnya.

Musk memang tidak memperkirakan uji coba Starship SN8 akan berjalan mulus. Sebelumnya ia pernah mengatakan bahwa prototipe ini memiliki kesempatan 1:3 untuk mendarat dalam keadaan utuh.

Hal ini dikarenakan penerbangan kali ini lebih rumit dibandingkan uji coba prototipe Starship sebelumnya. Pada uji coba sebelumnya SpaceX hanya bisa mencapai ketinggian 150 meter dan menggunakan tiga roket yang berbeda - Starhopper, SN5 dan SN6.

Ketiga roket tersebut memiliki desain yang sangat sederhana karena mirip seperti silo, dan hanya menggunakan satu mesin Raptor. Sedangkan SN8 terlihat seperti roket pada umumnya dengan ujung hidung dan body flaps, serta menggunakan tiga mesin Raptor.

SpaceX mengembangkan Starship untuk membawa manusia dan kargo ke Bulan, Mars dan tujuan antariksa lainnya. Sistem ini terdiri dari dua elemen yaitu pesawat luar angkasa Starship yang memiliki enam mesin Raptor, dan roket raksasa Super Heavy yang akan memiliki 30 mesin.

Kedua sistem ini akan bisa digunakan kembali sepenuhnya, mirip seperti pesawat terbang komersial yang hanya perlu diisi bahan bakar. NASA sudah mempertimbangkan menggunakan Starship untuk misi Artemis yang akan mendaratkan astronaut di Bulan pada tahun 2024.

Setelah uji coba kali ini, SpaceX akan menguji coba prototipe SN9 dan SN10 yang mirip seperti SN8 tapi membawa banyak peningkatan kecil. Jika berhasil, maka uji coba selanjutnya akan membawa roket Starship menuju orbit.




(vmp/fyk)