CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk berencana pindah dari California, Amerika Serikat, ke Texas. Yaitu negara bagian yang tak mengenakan pajak pemasukan pribadi.
Kepindahan ini berpotensi menyelamatkan Musk dari pembayaran pajak pribadi yang nilainya lumayan besar baginya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (7/12/2020).
Saat ini Musk berhak atas opsi saham senilai USD 50 miliar, dan ia harus membayar pajak pemasukan jika tetap tinggal di California. Aturan pajak pemasukan seperti itu tak ada di negara bagian Texas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, tepatnya pada Juli lalu, Elon Musk juga mengumumkan Tesla akan membangun pabrik barunya di Austin, juga di negara bagian Texas. Di pabrik tersebut, Tesla bakal memproduksi mobil seperti Cybertruck, Model Y, Model 3, dan Semi.
Baca juga: Tahun 2020 Jadi Era Keemasan Elon Musk |
Dalam pembangunan pabrik itu pun Tesla mendapat keringanan pajak properti senilai puluhan juta dolar. Pabriknya sendiri bakal dibangun di dekat bandara Austin, di tanah seluas 850 hektar.
Meski keberadaan pabrik itu mendapat penolakan dari warga lokal, Tesla pede bahwa pabrik tersebut bakal mulai memproduksi mobil pertamanya pada 2021 mendatang.
Selain itu, Musk sebelumnya juga sudah punya sejumlah fasilitas yang beroperasi di Austin, yaitu Boring Company. Begitu juga dengan SpaceX yang punya fasilitas di Boca Chica, yang juga berlokasi di Texas.
Elon Musk sendiri sebelumnya memang berselisih dengan pemerintahan California, tepatnya setelah pandemi Corona, di mana pabrik Tesla di Fremont harus ditutup. Setelah itu pun ia mengaku akan memindahkan perusahaan pembuat mobil listrik itu ke luar California.
Elon Musk saat ini berstatus orang terkaya nomor dua di dunia, menyalip Bill Gates. Menurut Blomberg Bilionaires Index, kekayaan pria kelahiran Afrika Selatan itu saat ini berada di kisaran USD 130 miliar.
(asj/afr)