Peta 3 Dimensi paling presisi galaksi Bima Sakti telah disusun oleh para ilmuwan. Peta ini diciptakan menggunakan data dari wahana antariksa Gaia kepunyaan European Space Agency (ESA) yang telah memindai bintang-bintang sejak tahun 2013.
Peta detail ini diharapkan dapat membantu para pakar astronomi untuk mengukur akselerasi Tata Surya serta kalkulasi massa galaksi Bima Sakti. Hal itu akan memberi petunjuk tentang bagaimana Tata Surya tercipta dan seperti apa ekspansinya sejak permulaan waktu.
Terdapat 1,8 miliar bintang yang tercakup di dalam peta tersebut. ESA telah memajang videonya di YouTube yang tampak menajubkan, memperlihatkan aktivitas kosmis di galaksi Bima Sakti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data Gaia baru memungkinkan astronom melacak populasi bintang muda ataupun tua sampai ke tepian galaksi kita. Model komputer memprediksi bahwa piringan Bima Sakti mungkin akan tumbuh lebih besar seiring waktu dan bintang baru lahir," sebut ESA.
Peta baru ini dirilis tepat saat sekelompok ilmuwan lain menyebut bahwa Bumi kemungkinan semakin dekat ke lokasi Lubang Hitam yang ada di pusat Bima Sakti. Galaksi ini disebut punya Lubang Hitam besar di tengahnya yang disebut sebagai Sagittarius A.
![]() |
Astronom di National Astronomical Observatory Jepang menggunakan data yang dikumpulkan selama 15 tahun untuk menciptakan peta Bima Sakti versi mereka sendiri. Mereka lalu memperkirakan posisi Bumi dengan Lubang hitam itu, yang pada 1985 diperkirakan sejauh 27.700 tahun cahaya.
Nah, dari riset terbaru ini, disimpulkan lokasi Bumi lebih dekat dari Lubang Hitam tersebut, yaitu 25.800 tahun cahaya. "Proyek baru ini menunjukkan bahwa Bumi bergerak lebih cepat dan lebih dekat ke Lubang Hitam super masif di pusat galaksi kita dari perkiraan sebelumnya," tulis media Earth Sky.
Akan tetapi, sama sekali tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal teori baru tersebut. Ilmuwan menegaskan Bumi tidak dalam keadaan terancam oleh Lubang Hitam.
Pasalnya, puluhan ribu tahun cahaya merupakan jarak yang sangat jauh sehingga kalaupun Bumi menuju ke Lubang Hitam di pusat Bima Sakti itu, butuh waktu yang sangat lama. Satu tahun cahaya saja setara dengan sekitar 9,46 triliun kilometer.
(fyk/asj)