Astronom mendeteksi sebuah obyek aneh dan misterius, planet pengembara. Tidak seperti umumnya planet yang dikenal selama ini, planet tersebut berkeliaran dengan bebas di antariksa lantaran tidak mengorbit atau terikat dengan bintang tertentu.
Itulah kenapa planet semacam itu dijuluki sebagai planet pengembara. Ia sangat sukar terdeteksi walau bisa jadi sebenarnya, jumlahnya sangat banyak di antariksa.
"Alam semesta ini bisa jadi berlimpah dengan planet pengembara dan kita tidak mengetahuinya sama sekali," kata astronom Scott Gaudi dari Ohio State University.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu planet itu ditemukan oleh Gaudi dan timnya, di mana massanya mirip dengan Bumi dan planet Mars.
Sebagian ilmuwan yakin awalnya planet semacam itu normal dan mengorbit pada bintang, tapi bertabrakan dengan obyek lain sehingga keluar jalur dan berkeliaran kemana-mana. Bisa jadi pula ia berasal dari materi yang seharusnya menjadi bintang, tapi hasilnya malah planet.
Apa yang membuatnya sangat sulit dilacak adalah karena cahayanya redup, tidak ada bintang yang menyinarinya. Itulah sebabnya baru sedikit planet pengembara terdeteksi oleh ilmuwan.
Terlebih lagi planet pengembara amat dingin sehingga tidak muncul di teleskop infra merah. Untuk melacaknya, Gaudi dan tim menggunakan teknik khusus.
Planet pengembara hampir nol potensinya mendukung kehidupan sehingga mungkin penelitiannya tidak akan sama intensif pencarian planet alien. Akan tetapi obyek ini tetap menarik dan bisa memberi perspektif baru tentang alam semesta.
Dalam beberapa tahun lagi, NASA akan mengoperasikan Nancy Grace Roman Space Telescope senilai USD 4 miliar, di mana optiknya jauh lebih baik dibandingkan teleskop Hubble. Teleskop generasi baru ini diharapkan dapat menemukan banyak planet pengembara tersebut.
"Ada beberapa planet pengembara telah terlacak, tapi untuk mendapatkan gambaran lengkap, peluang terbaik kita adalah sesuatu semacam teleskop Roman ini," cetus Samson Johnson, akademisi OSU.
Penelitian planet pengembara dipandang penting oleh NASA karena bisa jadi, planet yang mengorbit pada bintang bukanlah sesuatu yang standar di alam semesta. "Mungkin saja justru Tata Surya kita inilah yang tidak biasa," kata Samson.
Teleskop Roman akan mengobservasi antariksa dari atas Bumi sana, seperti yang dilakukan oleh teleskop Hubble. Diyakini nantinya, teleskop ini dapat mendeteksi sampai ratusan planet pengembara walau hanya mengamati bagian kecil dari galaksi.
(fyk/rns)