6 Fakta Ilmiah Monstera Si Janda Bolong, Bisa Mahal Tapi Beracun
Hide Ads

6 Fakta Ilmiah Monstera Si Janda Bolong, Bisa Mahal Tapi Beracun

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Senin, 28 Sep 2020 16:03 WIB
Tanaman hias monstera
6 Fakta Ilmiah Monstera, Si Janda Bolong (Foto: Getty Images/iStockphoto/didecs)
Jakarta -

Hobi berkebun di saat pandemi Corona membuat beberapa jenis tanaman hias menjadi primadona. Banyak yang sudah kenal Monstera alias Janda Bolong, tapi belum tahu fakta ilmiahnya yang unik.

Janda Bolong adalah genus tumbuhan yang disebut para ahli biologi sebagai Monstera. Di luar negeri, julukannya adalah Swiss Cheese Plant, lantaran daunnya bolong-bolong seperti keju Swiss.

Sudah lama tumbuhan ini dipelajari ilmuwan sampai akhirnya menjadi tanaman hias yang populer. Dihimpun detikINET, Senin (28/9/2020) inilah fakta ilmiah unik Monstera, si Janda Bolong:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Asal muasal nama

Dari website The Sill, Monstera adalah nama genus dari tanaman berdaun lebih besar dibanding daun pada umumnya. Dari situlah lahir nama Monstera.

Monstera sudah diteliti para ahli botani sejak awal abad ke-20. Di masa modern, Monstera jadi tanaman hias yang di Indonesia dinamai Janda Bolong dan di luar negeri julukannya adalah Swiss Cheese Plant, karena daunnya bolong-bolong.

ADVERTISEMENT

2. Aslinya dari Amerika Tengah

Menurut Plants of The World yang dikelola Royal Botanic Garden Kew, habitat aslinya Monstera adalah di Amerika Tengah yang beriklim tropis. Dia tersebar dari Meksiko, Panama, Kolombia, Venezuela sampai utara Brasil.

Karena aslinya adalah tumbuhan tropis, tidak heran kalau Monstera tumbuh dengan mudah di Indonesia.

3. Ada 45 jenis

Para ahli botani mencatat sampai saat ini ada 45 spesies Monstera. Yang paling populer jadi tanaman hias adalah Monstera deliciosa yang daunnya lebar dan seperti sobek-sobek dan Monstera adansonii yang ukurannya lebih kecil dan daunnya berlubang. Ada juga Monstera obliqua yang bolongnya lebih besar.

4. Sifat unik Monstera

Monstera di habitat aslinya adalah tumbuhan pemanjat pada inangnya. Dia bersifat hemifit, atau separuh epifit. Artinya dia hidup menumpang dulu pada inangnya seperti epifit lain, lalu dia menumbuhkan akar gantung. Kalau akar gantung ini sampai ke tanah, barulah ia mengambil nutrisi dari tanah.

Monstera bisa memanjat dan membelit pohon sampai ketinggian 20 meter. Kalau mau memelihara Monstera, enaknya memang menyediakan tiang agar ia bisa memanjat naik dan terlihat lebih indah.

5. Tumbuhan beracun

Meski dijadikan tanaman hias, hati-hati ya. Menurut ProFlowers, Monstera adalah tanaman beracun yang disebabkan kalsium oksalat pada getahnya. Oleh karena itu hati-hati jika batang atau daunnya sobek mengeluarkan getah.

Getah pada Monstera bisa menyebabkan sakit perut jika termakan dan iritasi kulit jika tersentuh. Agak repot jika punya hewan peliharaan atau anak kecil yang pecicilan di rumah. Baiknya ditaruh di tempat yang tidak terjangkau.

6. Cara perawatan

Monstera sesuai habitat alaminya, butuh cahaya matahari tidak langsung. Kalau terkena matahari langsung dia akan kepanasan dan menguning. Karena daunnya lebar, dia tidak usah sering-sering disiram. Cek saja tanah di potnya, kalau tanahnya masih basah tidak usah disiram. Dia bisa tumbuh dalam suhu normal di dalam ruangan atau halaman dalam iklim tropis di Indonesia.

7. Harganya bisa mahal banget

Tanaman hias Monstera harganya bisa mahal banget. Yang normal harganya puluhan ribu rupiah tapi yang mahal adalah tipe variegata, apa itu?

Menurut Plantophiles, variegata adalah kondisi daun yang belang karena sebab alami yaitu mutasi genetik yang menyebabkan daun kekurangan klorofil. Jadi bukan belang karena terjemur matahari ya. Kemungkinan terjadinya adalah 1:100.000 tanaman.

Belangnya pun jadinya bagus banget, membuat daunnya semakin cantik paduan hijau dan krem. Mutasi genetik ini sangat jarang dan belum tentu keturunannya juga belang. Monstera deliciosa variegata atau Monstera adansonii variegata bisa dijual sampai puluhan juta rupiah.