Ada Relawan Sakit, AstraZeneca Tetap Yakin Vaksin Selesai Natal 2020
Hide Ads

Ada Relawan Sakit, AstraZeneca Tetap Yakin Vaksin Selesai Natal 2020

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Jumat, 11 Sep 2020 13:31 WIB
Vaksin Corona buatan China dipamerkan (AFP Photo)
Foto: Ilustrasi Vaksin Corona (AFP Photo)
London -

Uji klinik calon vaksin Corona tertunda karena ada relawan sakit. Namun AstraZeneca optimistis vaksin akan selesai musim Natal 2020.

Calon vaksin Corona dari Oxford yang diproduksi AstraZeneca sedang dalam uji klinik fase 3 di Inggris. Uji coba distop sementara karena ada relawan yang sakit terkena efek samping berupa demam dan menggigil.

Meski begitu, CEO AstraZeneca Pascal Soriot dalam sebuah event online mengatakan rencana mereka tetap sesuai jadwal. Mereka menunggu rekomendasi tim panel independen untuk nantinya melanjutkan uji coba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Daily Mail, Jumat (11/9/2020) Soriot tetap mengatakan vaksin Corona mereka akan siap pada waktu Natal 2020. Penundaan sementara adalah hal umum dalam uji coba obat, kata Soriot.

"Bedanya adalah seluruh dunia tidak melihat vaksin lain. Padahal mereka juga berhenti, dipelajari, dimulai lagi," kata dia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, jubir AstraZeneca membantah relawan yang sakit mengalami radang tulang belakang (myelitis). Relawan itu mengalami sclerosis (penyakit kekebalan tubuh) yang tidak berkaitan dengan uji coba vaksin.

Vaksin AZD1222 buatan AstraZeneca untuk fase ketiga diujikan kepada 60 ribu pasien di Inggris, Amerika dan Brasil. AstraZeneca punya kapasitas produksi 3 miliar dosis.

Vaksin ini menggunakan adenovirus yang dilemahkan untuk membawa protein Virus Corona. Ketika tubuh manusia terpapar, nantinya secara alami akan muncul kekebalan tubuh yang bisa melawan virus Corona sungguhan.

Sementara itu, kepala ilmuwan pemerintah Inggris, Sir Patrick Vallance kepada media di kantor PM Inggris di Downing Street mengatakan vaksin Corona baru siap paling cepat 4 bulan lagi.

"Vaksin masih berproses, beberapa bisa bilang siap tahun ini, dalam artian terkait keamanan. Untuk kemungkinan vaksinasi dalam skala besar itu tahun depan," ujarnya.




(fay/fyk)