Alasan Mendukung untuk Percaya Eksistensi Alien

Jakarta -

Alien atau makhluk asing yang tinggal dari luar Bumi merupakan satu topik yang tidak pernah ada habisnya untuk dibahas. Hal yang paling sering dibahas adalah eksistensi alien sendiri. Benarkah ada alien di alam semesta yang luas ini? Atau kita hanya seorang diri?

Mengutip NY Mag, berikut ini beberapa alasan yang mendukung kamu untuk mempercayai ada tidaknya alien:

1. Sinyal Radio dari...

Fast radio bursts (FRBs) adalah salah satu fenomena misterius yang pernah diteliti oleh ilmuwan. Meskipun hanya bertahan beberapa milidetik, sinyal ini, pertama kali terdeteksi pada tahun 2007, memancarkan lebih banyak energi pada waktu itu dibandingkan Matahari dalam 24 jam.

Di tahun 2018, ditemukan lagi beberapa sinyal singkat yang tidak diketahui dari mana asalnya. Jadi wajar saja, banyak ahli mulai berpikir mungkin mereka dihasilkan oleh peradaban yang sangat maju dari tempat yang jauh dan mencoba berbicara kepada kita melalui sinyal yang hampir tidak dapat kita pahami.

2. Tokoh dunia pun percaya!

Opini para tokoh dunia tentu saja mempengaruhi banyak orang dalam cara berpikir. Salah satunya adalah cara pandang Elon Musk yang sangat ingin menggunakan USD 21 miliar miliknya untuk menjajah Mars. Perusahaannya, SpaceX, telah berusaha mati-matian untuk mengurangi biaya perjalanan luar angkasa dengan harapan memulai kolonisasi jutaan orang di Mars.

Ia percaya bahwa mungkin ada beberapa peradaban alien yang hanya bisa mengamati apa yang dikembangkan oleh manusia jika berhasil menduduki planet lain.

Selain Musk, ada juga Co-founder Microsoft Paul Allen yang turun tangan memberikan jutaan dollar uang miliknya kepada SETI Institute untuk mencari keberadaan makhluk luar Bumi. Pada tahun 2009, Allen Telescope Array mulai mencari kosmos. Allen pun memberikan tambahan USD 30 juta untuk proyek tersebut.

3. Sinyal 'Wow!'

Sinyal 'Wow!' adalah isyarat radio yang dideteksi oleh D. Jerry R. Ehman pada tanggal 15 Agustus 1977 ketika bekerja dalam proyek SETI di teleskop radio Big Ear di Ohio State University. Sinyal ini berpotensi berasal dari luar tata surya.

Diketahui, sinyal ini berlangsung selama 72 detik, selanjutnya tidak dideteksi lagi. Sinyal ini kemudian diketahui berasal dari barat laut klaster globular M55 di konstelasi sagitarius.