Virus 'Alien' dari Luar Angkasa Bisa Ancam Manusia
Hide Ads

Virus 'Alien' dari Luar Angkasa Bisa Ancam Manusia

Aisyah Kamaliah - detikInet
Sabtu, 25 Jul 2020 08:32 WIB
ilustrasi mikroba
Ilustrasi mikroba. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Bisakah pandemi di masa mendatang disebabkan oleh virus atau bakteri 'alien' alias dari luar Bumi? Jika benar menjadi kenyataan, tubuh manusia pasti mengalami kesulitan.

Itulah yang disebutkan dalam studi oleh para ilmuwan dari Exeter University dan University of Aberdeen. Mereka melakukan tes pada sel imun mamalia dalam merespon asam amino yang jarang ditemukan di Bumi, tapi umum ditemukan di meteorit.

Hasilnya, mereka menemukan sel-sel kekebalan tubuh dapat bereaksi terhadap asam amino yang tidak biasa, tetapi dengan cara yang dianggap 'kurang efisien' dibandingkan biasanya. Temuan ini menunjukkan juga mikroorganisme ekstraterestrial berpotensi menimbulkan risiko bagi misi ruang angkasa di masa depan, dan untuk kehidupan di Bumi jika terbawa kembali ke planet kita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dunia sekarang hanya terlalu menyadari tantangan kekebalan yang ditimbulkan oleh munculnya patogen baru," kata penulis makalah dan ahli mikrobiologi Neil Gow dari University of Exeter.

Sudah bukan rahasia jika apa yang ada di Bumi dengan planet lainnya memiliki banyak perbedaan. Hal ini yang memicu untuk meneliti lebih jauh soal potensi penyebaran penyakit dari ruang angkasa.

ADVERTISEMENT

"Kami bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika kami dihadapkan pada mikroorganisme yang telah diambil dari planet atau bulan lain tempat kehidupan berevolusi," sambungnya.

Dalam penelitian mereka, Profesor Gow dan rekannya bereksperimen dengan sel T dari tikus, yang sistem kekebalannya bekerja dengan cara yang mirip dengan manusia, memaparkannya pada apa yang disebut peptida yang mengandung 'isovaline' dan '2-aminoisobutyric acid'. Kedua hal ini umum ditemukan di meteorit.

Para peneliti menemukan bahwa sel T tikus kurang efisien dalam bereaksi terhadap asam amino yang tidak biasa ini dan hanya memiliki tingkat aktivasi sebesar 15% dan 61%, dibandingkan dengan 82% dan 91% ketika terkena dua asam amino yang biasa ditemukan di Bumi.

Penelitian lebih lanjut dibutuhkan, namun yang pasti ancaman penyakit dari luar Bumi bukanlah hal yang mustahil. Temuan lengkap dari penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Microorganisms.




(ask/fyk)