Uni Emirat Arab benar-benar serius menjalankan program antariksanya. Sebelum berhasil melesatkan wahana mereka yang saat ini menuju planet Mars, negara Arab yang terbilang kecil ini juga sudah menerbangkan astronaut ke luar angkasa.
Wahana Hope yang menuju ke Mars dirancang di pusat penelitian antariksa UEA, Mohammed bin Rashid Space Centre, yang didirikan sejak tahun 2006. Masih terhitung anak bawang di kancah antariksa, jelas keberhasilan UEA patut mereka banggakan.
"Kita menyaksikan peluncuran sukses wahana Probe ke Mars dengan kebanggaan dan kebahagiaan, seiring kita memulai babak baru di antariksa, dipimpin oleh anak muda kita yang luar biasa," kata Sheikh Mohamed bin Zayed, Crown Prince of Abu Dhabi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti Anda tahu, ada tiga negara menuju ke Mars tahun ini, Amerika Serikat, China dan UEA. Berada di antara raksasa itu di industri antariksa, menjadi pendatang baru dan underdog. Ini menunjukkan ambisi UEA sama atau bahkan melebihi sebagian negara yang punya warisan di sektor antariksa," kata Omar Al Olama, Menteri Ekonomi Digital.
Ambisi Uni Emirat Arab di bidang sains dan antariksa diharapkan dapat semakin membuka ekonomi antariksa bagi negara itu. Bukti lain keseriusan mereka adalah penerbangan astronaut Hazza Al Mansouri ke ISS yang terbang ke ISS menggunakan roket Soyuz MS-15 pada 25 September. Sang astronaut Arab kembali pada 3 Oktober lalu di Kazakhstan.
![]() |
Berbagai pengalaman pun ia kisahkan termasuk bahwa Bumi itu bulat. "Alhamdullilah" adalah kata pertama yang ia ucap saat kembali ke planet ini. Ayah beranak 4 ini mengaku senang mempelajari banyak hal di antariksa dan selalu dibantu rekan sesama astronaut.
Saat ditanya dalam konferensi pers soal bentuk Bumi, warga Uni Emirat Arab yang melihat dengan mata kepalanya sendiri itu meyakinkan bahwa Bumi tak datar seperti yang dipercaya oleh sebagian orang.