.webp)
Pada hari ini, 51 tahun lalu sejarah terukir. Manusia berjalan di Bulan untuk pertama kalinya yang mana sampai saat ini belum tergantikan.
Adalah Neil Armstrong yang ketika itu bertugas dalam misi Apollo 11 berjalan di Bulan tanggal 20 Juli 1969. Ketika ia mengambil langkah pertamanya, Armstrong mengucapkan kalimat tersohor.
"That's one small step for a man, one giant leap for mankind," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Waduh, Ada Bakteri Pemakan Logam! |
Armstrong tidak sendiri. Dalam menjalani misi bersejarah ini, ia ditemani Buzz Aldrin dan Michael Collins. Akan tetapi, hanya Aldrin dan Armstrong yang turun ke daratan Bulan, sedangkan Collins bertugas mempiloti modul perintah yang mengelilingi satelit alami Bumi ini selama 21 jam.
Saat berada di Tranquility Base, tempat di mana astronot Apollo 11 menginjakkan kaki untuk pertama kali di Bulan, Armstrong dan Aldrin meninggalkan jejak langkah kaki hasil dari sepatu bot yang mereka pakai. Gambar visual jejak kaki astronaut NASA itu pun diabadikan.
Selain itu, kedua penjelajah antariksa ini juga melaksanakan tugasnya mengumpulkan batu Bulan hingga menancapkan bendera Amerika Serikat di permukaan.
Meski misi Apollo 11 adalah peristiwa bersejarah umat manusia, khususnya di bidang astronomi, tak sedikit yang menyebutkan bahwa misi tersebut merupakan kebohongan alias hoax.
Salah satu yang paling gencar mengkritik seorang pria bernama Bill Kaysing, bahkan ia sampai mempublikasikan bertajuk We Never Went to the Moon: America's Thirty Billion Dollar Swindle yang mengetengahkan teori konspirasi bahwa NASA tak pernah mendaratkan manusia di Bulan.
Kaysing bersikukuh misi pendaratan manusia di Bulan hanya sebuah adegan film yang dilakukan di area 51. Kecurigaannya semakin menjadi, dari foto misi Apollo 11 itu, tidak memperlihatkan keberadaan bintang di sekitarnya, malah gelap gulita.
""Tidak ada bintang di foto-foto mereka. Jika itu diambil di Bulan, akan ada beberapa bintang sebagai buktinya," kata Kaysing.
(agt/fay)
