Vaksin Corona Sinovac mau uji coba di Indonesia. Tapi, vaksin Inovio yang didukung Bill Gates malah terganjal masalah hukum.
Itulah sebabnya, belakangan ini kita tidak mendengar kabar apa-apa soal vaksin Inovio. Yang beredar di berita adalah vaksin Corona Sinovac, Sinopharm dan AstraZeneca (Oxford).
Rupanya vaksin corona buatan Inovio sedang terganjal masalah hukum sejak pekan kemarin. Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Selasa (21/7/2020) Philadelphia Business Journal memberitakan Inovio menghadapi gugatan hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duduk perkaranya begini, CEO Inovio Pharmaceuticals, Joseph Kim pada Februari dan Maret dalam beberapa kali kesempatan memberikan pernyataan publik kalau pihaknya sudah menemukan vaksin COVID-19. Dampaknya adalah harga saham Inovio melambung tinggi.
Pada 12 Maret, para pemilik saham menggugat di Pengadilan Pennsylvania Distrik Timur, bahwa klaim Kim adalah tidak berdasar. Inovio sampai saat ini masih mengembangkan vaksin Corona.
Lalu ada masalah hukum lain. Pada Juni 2020, Inovio menggugat sub kontraktornya VGXI dengan alasan menghalangi pengembangan vaksin Corona. Dua minggu kemudian, VGXI menggugat balik dengan tuduhan persaingan tidak adil.
"Inovio menjadi rakus. Dia melihat peluang untuk memperkaya diri dan menjaga harga saham tetap tinggi untuk memenangkan lomba vaksin Corona. Tapi Inovio tidak mau membayar VGXI untuk proses manufaktur," demikian pernyataan dalam berkas gugatan.
Calon vaksin Corona INO-48000 dituding akan dikembangkan oleh kompetitor VGXI, yaitu Ology Bioservices dengan menggunakan teknologi VGXI tanpa membayar. Nah, terlepas dari masalah hukumnya, sudah sampai mana pengembangan calon vaksin Corona INO-48000?
Philadelphia Mag memberitakan Inovio pada awal Juli 2020 baru menyelesaikan Fase I uji klinis pada manusia. Ini agak tertinggal dengan Sinovac, Sinopharm dan AstraZeneca yang sudah sampai fase III. Meski begitu Inovio tetap dengan klaim siap memproduksi 1 juta vaksin pada akhir 2020.
Meski ada masalah hukum, Inovio tetap dapat dukungan dari pemerintah AS. Inovio melaporkan pada 23 Juni 2020, mereka mendapatkan suntikan dana USD 71 juta (Rp 10,5 triliun) dari Kementerian Pertahanan AS.
Uang ini untuk mengembangkan alat vaksin lewat kulit bernama Cellectra. Nantinya Cellectra ini menjadi alat suntik vaksin Corona INO-48000. Vaksin Inovio selama ini dikenal sebagai vaksin Corona yang didukung penuh Bill Gates melalui Bill & Melinda Gates Foundation.
(fay/fyk)