Pusat Peraga IPTEK (PP-IPTEK) di TMII berencana menjadikan tempat mereka sebagai science center kelas dunia di tahun 2025. Apa saja yang sudah dilakukan?
"Mulai 20 Juni 2020, kami kenakan tarif baru. Tapi ternyata tidak ada komplain, kenapa? Kita adakan alat peraga yang sains kekinian. Kemarin kita diskusikan mungkin ada satu wahana canggih, terbaik di Indonesia, Wahana Robot. Kita survei dan ada pihak luar yang mau kerjasama sama kita," kata M Syachrial Annas, Direktur PP-IPTEK TMII saat ditemui, Kamis (9/7/2020).
Ambisi PP-IPTEK TMII adalah menjadikan tempat mereka sebagai fasilitas yang membuat pengujung melek sains. Melek sains akan membuat potensi munculnya ilmuwan-ilmuwan dari Indonesia pada akhirnya dapat membuat kita bersaing dengan negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mau menerapkan yang kekinian. Ke depan, kita punya target 2025 yaitu kita jadi science center kelas dunia. Apa yang kita punya ada local wisdom misalnya kekayaan alam kita, tapi dengan tampilannya yang modern," tuturnya.
Kemajuan lain yang sudah tinggal tunggu launching pada Januari 2020 adalah virtual reality (VR) untuk belajar sains. Selain itu, renovasi besar-besaran juga dilakukan PP-IPTEK untuk membuat tampilannya makin menarik.
Tak hanya itu, belajar dari pandemi COVID-19, PP-IPTEK TMII terinspirasi untuk mengedukasi mengenai penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2 ini dengan bentuk wahana.
"Kita mulai nyerempet bawa nama COVID-19 ya, jadi kami sedang siapkan wahananya seperti wahana yang sudah ada Wahana Flu Burung. Jadi masalahnya tinggal anggaran dan format, tapi saya rasa ke depannya harus ada. Mungkin ini bisa dibuat dengan galeri yang keliatan langsung tapi pakai VR atau dibuat ruangan yang full informasi," tandasnya.
(ask/fay)