Pada catatan yang dimulai sejak 141 tahun silam, Januari 2020 menjadi bulan Januari yang paling panas sepanjang sejarah, kata ilmuwan dari NOAA's National Centers for Environmental Information. Sebelumnya, Januari terpanas dipegang oleh tahun 2016.
Berdasarkan data NOAA, suhu rata-rata permukaan bumi pada bulan lalu adalah 1,14 derajat Celsius di atas rata-rata suhu abad ke 20.
Dalam seluruh catatan iklim NOAA, yang dimulai pada 1880, empat Januari terpanas telah terjadi sejak 2016. Sementara itu diketahui, 10 bulan Januari terpanas semuanya terjadi sejak 2002.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu menunjukkan suhu permukaan Januari yang panas di seluruh bagian Skandinavia, Asia, Samudra Hindia, Samudra Pasifik tengah dan barat, Samudra Atlantik, serta Amerika Tengah dan Selatan. Tidak ada wilayah darat atau lautan yang memiliki suhu Januari terdingin, sebagaimana dikutip dari Earth Sky.
![]() |
Sementara itu, tahun 2019 juga dinyatakan sebagai tahun terpanas kedua sepanjang catatan yang dikeluarkan oleh studi dari NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
"Dekade yang baru saja berakhir jelas merupakan dekade terpanas," ujar Gavin Schmidt, direktur Goddard Institute untuk Studi Antariksa NASA di New York dalam sebuah pernyataan.
"Setiap dekade sejak 1960-an jelas lebih hangat dari yang sebelumnya," lanjutnya seperti dikutip dari Live Science.
Untuk 2020, tentu saja kita belum tahu catatannya akan seperti apa. Semoga bisa lebih baik dari tahun-tahunnya. Namun, Januari 2020 agaknya bukanlah awalan yang baik sebagai pembuka tahun 2020.
Yuk kita sama-sama sayangi bumi untuk menghindari global warming!
(ask/ask)