Para peneliti asteroid dan insinyur pesawat luar angkasa dari kedua lembaga tersebut akan berkumpul di Roma, Italia. Di sana mereka akan membahas terkait keselamatan Bumi dari serangan asteroid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya Dart ini untuk 'mencegat' bulan kecil atau moonlet yang mengelilingi asteroid Didymos pada akhir tahun 2022. Saat itu, posisi moonlet yang bernama Didymoon ini bakal berjarak sekitar 11 juta kilometer dari Bumi. Dart akan menabrakkan diri ke Didymoon untuk mencoba mengubah arahnya dan menjauh dari planet biru ini.
Ada juga pesawat lainnya yang tugasnya memantau dan mengumpulkan data dari lokasi kecelakaan. Untuk satu ini dilakukan oleh ESA yang mereka sebut wahana antariksa itu dengan nama Hera. Status Hera sekarang masih dalam pengerjaan desain, kemudian direncanakan baru bisa diterbangkan pada Oktober 2024
"Dart dapat melakukan misinya tanpa Hera, efek pada orbit asteroid akan diukur menggunakan observatorium berbasis di Bumi," ucap Ian Carnelli, orang yang bertanggung jawab proyek Hera di ESA.
Jika misi uji coba ini berjalan dengan sukses, konsep yang sama dapat digunakan untuk mengubah arah asteroid dan mencegah tabrakan dengan Bumi yang dapat menimbulkan bahaya besar.
(agt/krs)