Seperti diwartakan Yahoo News UK, asteroid dengan diameter 100 meter tersebut melintas dekat bumi dengan kecepatan 24 km per detik pada hari Kamis (25/7/2019) siang waktu setempat.
![]() |
Para pakar astronomi luput mengamati pergerakan objek yang diberi nama Asteroid 2019 OK tersebut karena menghampiri Bumi dari arah Matahari. Mengingat asteroid itu kemudian berada dekat sekali dengan Bumi, para pakar pun masih terkaget-kaget.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyaris sekali. Kami masih terkaget-kaget. Ini benar-benar sebuah hal penting," kata Associate Professor Michael Brown dari Monash University.
"(Jika menghantam Bumi) itu akan memiliki dampak sebagaimana halnya sebuah senjata nuklir berukuran amat besat. Sangat-sangat besar," tuturnya.
Disebutkan pula bahwa pada hari yang sama ada tiga asteroid lain yang juga lewat dekat Bumi. Tetapi tak ada yang sebesar dan sedekat Bumi seperti halnya 2019 OK.
Dalam beberapa hari terakhir, asteroid itu juga terpantau oleh tim astronomi berbeda di Brasil dan Amerika Serikat.
"(Asteroid) itu bisa menghantam dengan energi 30 kali lipat lebih besar ketimbang bom atom di Hiroshima," ucap Associate Professor Alan Duffy dari Swinburne University.
"Itu merupakan sebuah asteroid penghancur kota. Tetapi karena bentuknya amat kecil, sangat sulit melihatnya sampai menit-menit akhir. Benda itu meluncur di jalur sempit pada orbit Bulan. Sudah pasti sangat dekat," tuturnya.
(krs/agt)