Europa sebelumnya telah beberapa kali diteliti oleh ilmuwan, tapi ini pertama kalinya mereka menemukan bukti kandungan garam dapur di permukaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hebatnya, garam dapur tersebut telah bersembunyi di depan mata selama bertahun-tahun. Para ilmuwan hanya tidak pernah terpikir untuk mencarinya.
"Natrium klorida agak mirip dengan tinta yang tidak terlihat di permukaan Europa," kata ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory NASA, Kevin Hand dalam keterangan resminya.
"Sebelum iradiasi, kalian tidak bisa memastikannya ada di sana, tetapi setelah iradiasi warananya langsung meloncat ke arah kalian," sambungnya.
Garam dapur ini ditemukan tersembunyi di bawah lapisan cangkang es. Keberadaannya mengindikasikan bahwa Europa bisa saja memiliki lautan yang asin seperti lautan di Bumi.
Untuk mendapatkan penemuan ini, tim ilmuwan menyinari garam putih biasa di laboratorium yang mensimulasikan kondisi yang ada di Europa. Mereka menemukan bahwa garam putih tersebut berubah menjadi kekuningan, sama seperti yang pernah dilihat oleh wahana Galileo di permukaan Europa.
Untuk memastikan, tim ilmuwan pun mengarahkan teleskop luar angkasa Hubble ke arah Europa. Ternyata bercak kuning di permukaan Europa memberikan sinyal kimia yang sama dengan yang dimiliki oleh garam meja yang diradiasi.
Baca juga: India Mau Bikin Stasiun Luar Angkasa Sendiri |
Temuan ini tentu memberikan ilmuwan pengetahuan baru tentang Europa. Mahasiswa doktoral dari California Institute of Technology Samantha Trumbo mengatakan natrium klorida mungkin mengindikasikan bahwa dasar laut di Europa aktif secara hidrotermal.
"Itu berarti Europa adalah objek luar angkasa yang secara geologis lebih menarik daripada yang diyakini sebelumnya," kata Trumbo.
(vmp/krs)