Menariknya, kini hal tersebut dibantah oleh salah satu pentolan dari kaum tersebut. Dia adalah Robbie Davidson, pendiri Flat Earth International Conference (FEIC).
"Itu tidak akan terjadi," ucapnya, sebagaimana detikINET kutip dari Newshub, Rabu (27/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, dirinya tidak menampik jika para penganut Bumi datar memang berencana untuk melakukan perjalanan laut, dalam hal ini menggunakan kapal pesiar. Hanya saja, tujuannya bukan ke Antartika.
"Ini hanya sebuah konferensi di atas kapal pesiar, tidak lebih, tidak kurang," katanya.
Untuk waktunya, ia tidak membantah bahwa perjalanan tersebut akan berlangsung pada tahun depan. Sayang, ia tidak membeberkan ke mana lokasi yang akan mereka tuju menggunakan kapal pesiar itu.
FEIC sendiri memang sudah berencana untuk melakukan perjalanan mengarungi lautan menggunakan kapal pesiar pada 2020. Hanya saja, saat kabarnya merebak awal tahun ini, mereka tidak mengungkapkan bahwa tujuan perjalanan itu adalah untuk menggelar konferensi.
Sayangnya, perjalanan menggunakan kapal pesiar sejatinya membuat mereka secara tidak langsung mengakui bahwa Bumi itu bulat. Hal tersebut lantaran sistem navigasi dari kapal pesiar, dan kapal-kapal lainnya, bergantung pada fakta bahwa Bumi tidak datar.
"Sistem navigasi kapal itu berdasarkan prinsip bahwa Bumi itu bulat. Peta laut didesain dengan paham tersebut di kepala, bahwa Bumi itu bulat," ujar Henk Keijer, mantan kapten kapal pesiar yang sudah bertugas selama 23 tahun.
"Saya sudah berlayar sejauh 2 juta mil (3,2 juta km), percaya atau tidak. Saya tidak pernah menemui satu pun kapten kapal yang percaya Bumi itu datar," pungkasnya.
Tonton juga video Penganut Bumi Datar Langsungkan Konferensi di Amerika: