Di Florida, Amerika Serikat, pada 31 Januari 1961, atau tepat 58 tahun kemarin, NASA mengukir sejarah dengan mengirim simpanse ke luar angkasa untuk pertama kalinya. Simpanse tersebut bernama Ham, yang diterbangkan sampai setinggi hampir 260 km di atas Bumi menggunakan pesawat luar angkasa Mercury No. 5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan bagian dari misi Mercury-Redstone 2, yang bisa dibilang sebagai fase pematangan bagi NASA sebelum menjalankan Project Mercury, dalam mengirim manusia pertama ke luar angkasa.
Pada prosesnya AS tetap tertinggal oleh Rusia, saat itu masih Uni Soviet, lewat Yuri Gagarin. Ia menjadi manusia pertama di luar angkasa pada 12 April 1961, alias terpaut beberapa bulan setelah Ham si Simpanse mengangkasa.
Nama Ham sendiri dipercaya merupakan singkatan dari Holloman Aerospace Centre (HAM), laboratorium yang mempersiapkannya untuk misi bersejarah tersebut. Selain itu, namanya juga disebut merupakan penghargaan terhadap Letnan Kolonan Hamilton "Ham" Blackshear, salah satu petinggi dari lab tersebut.
Ham, si simpanse, lahir pada 1957 di Kamerun, Afrika, yang kemudian dibeli oleh Angkatan Udara Amerika Serikat pada 1959. Ia merupakan satu dari 40 simpanse yang menjadi kandidat misi tersebut.
Sebenarnya nama Ham baru disematkan ke simpanse tersebut setelah sukses kembali ke Bumi. Hal ini untuk menghindari pemberitaan yang buruk mengenai kematian simpanse bernama jika misi tersebut gagal. Sebelumnya, ia dikenal sebagai No. 65, dengan nama panggilan Chop Chop Chang.
Setelah sukses mengorbit, Ham dikirim ke kebun binatang di Washington D.C. dan tinggal di sana selama 17 tahun. Lalu, pada 1981, ia dipindahkan ke kebun binatang di North Carolina untuk hidup bersama koloninya sesama simpanse.
Ham meninggal pada 19 Januari 1983 di usia 26 tahun. Ia dikubur di New Mexico Museum of Space History, Alamogordo, New Mexico, AS, sebagaimana detikINET kutip dari India Today, Jumat (1/2/2019).
(mon/krs)