Kisah Dylan, Bocah Ajaib Penemu Celah Keamanan Microsoft Teams
Hide Ads

Kisah Dylan, Bocah Ajaib Penemu Celah Keamanan Microsoft Teams

Anggoro Suryo - detikInet
Jumat, 04 Jul 2025 11:50 WIB
Ilustrasi Microsoft Teams
Ilustrasi Microsoft Teams. Foto: Unsplash/Mika Baumeister
Jakarta -

Microsoft mengubah aturan program bug bounty mereka, yaitu membolehkan anak berusia 13 tahun untuk ikut di program tersebut.

Perubahan itu dilakukan berkat Dylan, kini berusia 17 tahun. Beberapa tahun lalu, saat ia masih berusia 13 tahun, Dylan mencuri perhatian Microsoft Security Response Center, saat ia melaporkan celah keamanan berbahaya di Microsoft Teams.

Ketertarikan Dylan pada dunia komputer terjadi saat ia masih kecil. Awalnya ia memulai pada platform pemrograman simpel seperti Scratch, dan kemudian secara bertahap mulai di tingkat yang lebih kompleks seperti HTML.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ia duduk di sekolah dasar, Dylan sudah mulai bisa membongkar kode di balik berbagai situs pendidikan, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Jumat (4/7/2025).

ADVERTISEMENT

Puncaknya pada saat pandemi. Saat itu sekolah Dylan melarang siswa untuk membuat percakapan di Microsoft Teams. Larangan ini membuat Dylan mencari kesempatan agar tetap bisa berkomunikasi dengan teman sekolahnya.

Setelah berbulan-bulan melakukan percobaan, ia menemukan celah keamanan yang membuatnya bisa mengambil alih grup manapun di Teams. Namun Dylan tidak memanfaatkan temuannya ini untuk kejahatan, alih-alih ia melaporkannya ke Microsoft.

Laporannya ini membuat Microsoft mengubah aturan program bug bounty, tepatnya aturan usia minimal yang diturunkan menjadi 13 tahun. Sejak itulah Dylan digandeng oleh Microsoft Security Response Center, dan ia sudah melaporkan lusinan celah keamanan dan berkolaborasi dengan peneliti keamanan dari berbagai negara.

Kemampuan teknis Dylan mengagumkan, dipadukan dengan kemampuan untuk mengkomunikasikan temuan yang kompleks, membuatnya sangat dihormati di ranah keamanan siber ini.

Microsoft Security Response Teams pun kemudian mendaulat Dylan sebagai salah satu Most Valuable Researcher, dan Dylan juga baru-baru menjadi juara tiga di kompetisi Zero Day Quest yang digelar Microsoft.

Di luar ranah keamanan siber, Dylan pun adalah siswa yang berprestasi. Ia sering ikut dalam Olimpiade Sains, kompetisi matematika, dan musik.




(asj/fyk)