Temuan anyar dari badan antariksa Amerika Serikat tersebut menunjukkan, ada cincin Saturnus terbentuk dalam rentang waktu 10-100 juta tahun yang lalu. Jika dibandingkan dengan usia planet itu sendiri, maka umur cincin tersebut terbilang masih sangat 'muda'.
Saturnus lahir sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Ya, ia sudah ada di masa-masa awal terbentuknya Tata Surya ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: NASA: Cincin Saturnus Akan Hilang |
Jika dibandingkan dengan usia Bumi pun, cincin Saturnus juga masih bisa dibilang 'belia'. Dari perspektif Bumi, cincin Saturnus terbentuk ketika dinosaurus berkuasa di Planet Biru ini.
Fakta ini merupakan hasil upaya dari Cassini yang mengorbit Saturnus dengan jarak yang sangat dekat. Ia melakukannya pada 2017 lalu, menjelang akhir misinya.
Cassini melakukan hal tersebut untuk mengetahui massa cincin serta material apa saya yang ada di dalamnya. Paling tidak, kendaraan luar angkasa tersebut melakukan 'penyelaman' 22 kali terhadap cincin Saturnus saat bahan bakarnya sudah habis.
Dari aksi Cassini tersebut, NASA dapat mengetahui seberapa besar gravitasi yang menarik kendaraan luar angkasa tersebut. Dari situ, para peneliti bisa merumuskan seberapa besar planet dan cincin miliknya itu.
Massa yang lebih rendah merujuk pada semakin mudanya usia cincin tersebut. Hal ini lantaran cincin yang cenderung terang dan kebanyakan mengandung es ini akan terkontaminasi dan menjadi gelap oleh debu luar angkasa dalam jangka panjang.
Baca juga: Melihat Saturnus 'Telanjang' Tanpa Cincin |
Jadi, masih berpikir bahwa cincin adalah ciri khas Saturnus? Saat ini mungkin iya, tapi tidak dengan zaman dahulu, serta di masa yang akan datang nanti. (rns/rns)