Serba-serbi Pesawat NASA Ukir Rekor Terbang 6,4 Miliar Km
Hide Ads

Serba-serbi Pesawat NASA Ukir Rekor Terbang 6,4 Miliar Km

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 03 Jan 2019 09:25 WIB
Serba-serbi Pesawat NASA Ukir Rekor Terbang 6,4 Miliar Km
Foto: Getty Images
Jakarta - New Horizons memang istimewa. Pesawat antariksa buatan NASA tersebut telah melakukan perjalanan paling jauh yang pernah diukir umat manusia.

New Horizons telah terbang semenjak tahun 2006 dan saat ini berhasil mencapai objek luar angkasa misterius bernama Ultima Thule, yang terletak di tepi Tata Surya. Total, ia telah menempuh penerbangan sepanjang 6,4 miliar kilometer.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, seperti apakah serba-serbi perjalanan spektakuler New Horizons tersebut? Berikut ini rangkumannya.

Mencapai Antariksa yang Belum Pernah Tersentuh Manusia

Ilustrasi. Foto: NASA
Pesawat bertenaga nuklir itu telah terbang sejauh 6,4 miliar kilometer dari Bumi untuk mendatangi sebuah obyek bernama Ultima Thule. Ultima Thule adalah batu antariksa misterius sepanjang 32 kilometer yang berada di Kuiper Belt, di luar orbit planet Neptunus.

Wilayah itu begitu jauhnya dari Bumi sehingga perlu enam jam bagi sinyal komunikasi mencapai Bumi dengan kecepatan cahaya. Para engineer NASA di Johns Hopkins Applied Physics Laboratory di Maryland bersorak ketika sinyal pertama pesawat itu sampai ke Bumi.

"Pesawat itu dalam keadaan sehat," sebut Mission Operations Manager, Alice Bowman. Semua sistem termasuk kamera New Horizons, bekerja dengan baik.

"Kami telah berhasil menyelesaikan penerbangan terjauh ini. Kami siap menerima transmisi dari Ultima Thule untuk membantu kita memahami asal dari tata surya kita," tambahnya.

Diluncurkan pada Januari 2006, New Horizons pernah melakukan misi mengambil gambar Pluto pada 2015, sebelum ke Ultima Thule. Sekarang, New Horizons akan mempelajari soal atmosfer dan permukaan Ultima Thule untuk mencari petunjuk soal terbentuknya Tata Surya beserta para planet.

"Kemarin malam, pesawat antariksa Amerika Serikat, New Horizons, melangsungkan eksplorasi terjauh dalam sejarah umat manusia dan melakukannya dengan spektakuler," klaim Alan Stern, Principal Investigator New Horizons.

Diiringi Soundtrack dari Brian May

Brian May. Foto: Getty Images
Musisi legendaris Brian May ikut merayakan prestasi New Horizons lewat lagu istimewa.
Untuk merayakan pencapaian ini, NASA memang secara khusus mengundangnya

Gitaris Queen itu telah menulis lagu khusus untuk menjadi soundtrack misi ini. Berjudul "New Horizons", lagu itu sedemikian istimewa karena jadi tembang pertama yang ditulis May dalam 20 tahun.

"Misi ini tentang keingintahuan manusia. Kebutuhan manusia untuk menjelajahi dan melihat apa yang membuat alam semesta hidup," tulis May di akun Instagramnya.

"Lagu saya merupakan lagu kebangsaan untuk perjalanan manusia," sambungnya.

Tidak hanya menulis lagu khusus untuk New Horizons, May juga berada di markas NASA di Maryland, AS dari malam tahun baru hingga tanggal 1 Januari untuk menonton New Horizons melewati Ultima Thule.

May memang memiliki ketertarikan dengan luar angkasa. Ia memegang gelar Ph.D di Astrofisika dari Imperial College London. Tesis yang ia tulis sendiri mengenai cahaya Zodiacal yang terlihat seperti piramida dan muncul di langit sebelah barat setelah matahari terbenam serta di langit sebelah timur sebelum matahari terbit.

Ia juga sebelumnya telah berkolaborasi dengan NASA. Bahkan, May terlibat dengan program kampanye kesadaran asteroid.

Lebih Dekat dengan Ultima Thule

Ilustrasi. Foto: NASA
Ultima Thule yang didatangi New Horizons adalah salah satu objek Sabuk Kuiper, yaitu sebuah wilayah di Tata Surya yang berisikan benda-benda angkasa purbakala. Lokasinya terbentang luas dari orbit Neptunus sampai ke titik yang jauhnya bisa mencapai 50 AU (astronomical units), atau 50 kali jarak Bumi-Matahari.

New Horizons sukses melewati Ultima Thule dengan jarak cukup dekat, yaitu 3.500 kilometer. Hal ini pun memberikan informasi lebih lanjut terhadap objek Sabuk Kuiper tersebut.

Ultima Thule diperkirakan memiliki bentuk mirip pin boling. Ia terus berputar pada porosnya secara horizontal. Untuk ukuran, objek tersebut kurang lebih memiliki panjang 32 kilometer dan lebar 16 kilometer.

Selain itu, ada kemungkinan lain yang membuat Ultima Thule makin menarik untuk diteliti. Ia bisa jadi merupakan dua objek yang terus mengorbit satu sama lain.

Meski yang disebut di atas masih sekadar prediksi, New Horizons sudah mengungkap satu fakta soal Ultima Thule. Objek tersebut diketahui berputar seperti baling-baling, dengan poros mengarah ke New Horizons.

Hal tersebut mengakibatkan kecerahan dari Ultima Thule tidak terlalu tampak dari hasil foto yang ditangkap kendaraan antariksa itu sebelumnya. Selain itu, masih banyak yang harus diketahui, seperti salah satunya periode rotasi dari objek tersebut.

Ultima Thule sendiri ditemukan pada 26 Juni 2014 lalu oleh teleskop luar angkasa Hubble milik NASA. Nama resminya adalah 2014 MU69. Sedangkan Ultima Thule memiliki arti 'lebih jauh dari dunia yang sudah diketahui". Nama tersebut terpilih melalui pemungutan suara oleh publik secara terbuka pada saat itu.

2014 MU69 tergolong sebagai "cold classical" di Sabuk Kuiper. Itu artinya, ia memiliki orbit hampir bulat dengan sudut inklinasi rendah. Ultima Thule juga mengitari Matahari, sebagaimana Bumi dan objek lainnya di Tata Surya.

Foto Pertama Ultima Thule

Foto: NASA
Sesampainya di Ultima Thule, New Horizons pun langsung mengambil foto dan mengirimnya ke Bumi. Foto yang tiba ini memang masih terlihat buram dan hanya terlihat seperti gumpalan pixel. Tapi bentuk Ultima Thule, yang mirip dengan pin bowling, sudah terlihat cukup jelas untuk diteliti.

Foto ini sendiri diambil pada tanggal 31 Desember saat New Horizons masih dalam proses mendekati Ultima Thule. Terlihat Ultima Thule merupakan objek yang cukup panjang, dengan dua cuping yang terlihat jelas atau merupakan sistem dari dua objek yang orbitnya berdekatan.

"Jika itu merupakan dua objek yang berbeda, ini merupakan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal seberapa dekat mereka mengorbit satu sama lain," ujar Principal Investigator New Horizons, Alan Stern saat konferensi pers.

"Tapi saya bertaruh bahwa itu mungkin merupakan objek tunggal - itu bilobate. Dan jika saya salah, saya akan memberi tahu kalian besok," sambungnya.

Selain itu, tim misi New Horizons juga telah memiliki gambaran pasti tentang ukuran Ultima Thule. Objek ini memiliki panjang sekitar 35 kilometer dan lebar sekitar 15 kilometer.

Selain itu, foto ini juga berhasil memecahkan misteri mengapa New Horizons belum melihat variasi kecerahan dari Ultima Thule. Ternyata, dari sudut pandang New Horizons, Ultima Thule berputar seperti baling-baling, dengan sumbu rotasinya menghadap New Horizons.

New Horizons masih akan terus mengirimkan foto dan data tentang Ultima Thule untuk waktu yang lama. Semua datanya akan memebutuhkan waktu 20 bulan untuk diterima di Bumi. Foto Ultima Thule yang lebih jelas juga akan tiba di Bumi pada hari ini (2/1) waktu Amerika Serikat.

Halaman 2 dari 5
(fyk/agt)