Nantinya, mobil-mobil listrik, tidak hanya buatan Tesla, harus terlebih dahulu menjalani modifikasi untuk bisa dipasangkan pada rel di dalam terowongan tersebut. Elon menyebut biaya modifikasi berada di kisaran USD 200 (Rp 2,9 juta) sampai USD 300 (Rp 4,3 juta).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak The Boring Company menyebut sudah menghabiskan sekitar USD 40 juta, atau sekitar Rp 580 miliar, sejauh ini. Menariknya, dalam acara pembukaan terowongan tersebut, Elon menyebut ia sudah menggelontorkan USD 40 juta dari sakunya sendiri untuk perusahaannya ini.
Itu berarti, apakah seluruh proyek The Boring Company dibiayai pria berjuluk Iron Man sendiri? Hal ini pun harus diluruskan oleh juru bicara dari perusahaan tersebut.
Ia menyebut Elon salah bicara. Memang benar jika pria kelahiran Pretoria, Afrika Selatan, mengeluarkan uang dari sakunya sendiri untuk The Boring Company, tapi jumlahnya tidak sebesar itu, sebagaimana detikINET kutip dari Bloomberg, Kamis (20/12/2018).
Sedangkan pembangunan terowongan itu sendiri, sebagaimana disebutkan juru bicara The Boring Company, menghabiskan biaya USD 10 juta, atau sekitar Rp 144 juta. Untuk saat ini, terowongan yang ada berada di bawah kantor pusat Tesla di wilayah Hawthorne, California, AS.
Ke depan, ada beberapa daerah lagi yang disasar Elon dan The Boring Company untuk pembangunan terowongan 'kereta cepat' ini. Beberapa di antaranya adalah Chicago, Washington, dan Baltimore. Ketiganya berada di Amerika Serikat.
Tonton juga video 'Miliarder Jepang Yusaku Maezawa Akan Ajak Seniman Wisata ke Bulan':