Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Elon Musk dkk Berjanji Cegah Robot Pembunuh Merajalela

Elon Musk dkk Berjanji Cegah Robot Pembunuh Merajalela


Indissa Salsabila - detikInet

Elon Musk. Foto: DW (Soft News)
Jakarta - Lebih dari 2.400 peneliti yang bekerja di proyek kecerdasan buatan berjanji untuk tidak membuat robot yang punya kemampuan menyerang manusia.

Lethal Authonomus Weapons Pledge merupakan sebuah janji mencegah perusahaan-perusahaan militer dan negara-negara memproduksi robot pembunuh dengan kecerdasan buatan. Demis Hassabis dari Google DeepMind dan Elon Musk yang mewakili SpaceX juga ikut menandatangani perjanjian ini.

"Kami menandatangani perjanjian tersebut karena kami setuju bahwa keputusan untuk merenggut kehidupan manusia tidak akan pernah bisa diwakilkan oleh sebuah mesin," demikian tertuang dalam kesepakatan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikINET dari CNET, moral manusia seharusnya tak membiarkan mesin membuat keputusan untuk merenggut nyawa seseorang. Selain itu, mengincar target tanpa campur tangan manusia akan sangat berbahaya dan akan mengacaukan keadaan bagi negara maupun individu.



Pada April lalu, Korea Advanced Institute of Science and Technology yang bekerja bersama dengan perusahaan pertahanan diusulkan diboikot karena merakit kecerdasan buatan untuk senjata militer. Mereka menyebut senjata otonom tersebut sebagai "Pandora's Box".

Elon Musk khususnya berulangkali mengutarakan bahaya kecerdasan buatan. CEO Tesla Motors dan SpaceX ini merupakan satu di antara 116 orang dari 26 negara yang ikut menandatangani pelarangan penggunaan kecerdasan buatan untuk robot pembunuh di tahun 2017.

Beberapa bulan setelah itu, Musk juga memperingatkan bahwa kecerdasan buatan ini juga dapat menyebabkan perang dunia ke 3 jika tidak ditangani dengan hati-hati. (fyk/fyk)
TAGS







Hide Ads