Baru-baru ini peneliti dari University of Toronto mengembangkan teknologi di mana mereka bisa menggunakan AI untuk menemukan kawah baru di bulan. Dan teknologi yang dipakai sama dengan teknologi yang dipakai di mobil otonom.
AI di sini dipakai untuk mengukur ukuran dan lokasi dari kawah di bulan. Sebelumnya memang sudah ada peneliti lain yang mengembangkan algoritma untuk melakukan hal serupa, namun dibandingkan teknolgi baru ini, performa algoritma lama itu sangat jauh tertinggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, menghitung kawah di bulan bukanlah hal yang signifikan. Bulan diperkirakan punya ratusan ribu kawah, yang kebanyakan terjadi karena bertabrakan dengan asteroid dan meteor.
Namun keberhasilan AI untuk menemukan kawah ini menunjukkan bahwa machine learning bisa dipakai untuk mengotomatisasi pekerjaan intensif yang menghabiskan sumber daya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, sabtu (31/3/2018).
Jadi, para astronom bisa memfokuskan energinya untuk mengerjakan hal lain yang lebih menantang, ketimbang sekadar menghitung jumlah kawah di bulan dengan melihat gambar bulan di komputernya. (asj/afr)