Objek Unik Cetakan Printer 3D, dari Bayi Hingga Suara Tawa
Hide Ads

Objek Unik Cetakan Printer 3D, dari Bayi Hingga Suara Tawa

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Jumat, 22 Des 2017 16:16 WIB
Objek Unik Cetakan Printer 3D, dari Bayi Hingga Suara Tawa
Foto: internet
Jakarta - Perkembangan teknologi printer 3D di sepanjang tahun 2017 ini membuat objek yang dapat dicetaknya semakin beragam.

Para peneliti seakan mendorong lebih jauh batas kemampuan dari pencetak benda tiga dimensi tersebut, seperti kebolehannya untuk mencetak objek dengan detail mendalam. Contohnya, seperti kamera mikroskopik.

Dari hasil penelusuran, ada 10 benda unik yang mampu dicetak oleh printer 3D, seperti detikINET kutip dari Live Science, Jumat (22/12/2017).

Topeng Anjing

Foto: internet
Anak anjing berusia empat bulan asal Staffordshire, Inggris, menjadi pasien pertama yang menggunakan topeng yang dicetak dengan printer 3D untuk membantu pemulihan terhadap retak pada tulang pipi dan rahang yang dialaminya.

Loca, begitu anjing ras bull terrier ini dinamai, mendapatkan pengobatan melalui topeng Exo-K9 Exoskeleton khusus anjing tersebut berkat bantuan dari University of California (UC) Davis School of Veterinary Medicine yang bekerja sama dengan UC Davis College of Engineering.

Ovarium Tikus

Foto: internet
Eksperimen yang dilakukan oleh Northwestern University Feinberg School of Medicine, Amerika Serikat, berhasil membuat seekor tikus melahirkan bayi yang sehat melalui ovarium buatan lewat bantuan printer 3D.

Penelitian tersebut dianggap sebagai sebuah terobosan baru dalam mengatasi masalah kesuburan bagi manusia, terutama bagi mereka yang mengalami kerusakan pada ovarium akibat dari pengobatan terhadap kanker.

Rumah

Foto: internet
Pada Maret lalu, startup asal Rusia, Apis Cor, berhasil membuat rumah yang dapat dihuni berukuran 37 meter persegi menggunakan printer 3D dalam waktu kurang dari 24 jam.

Mereka mencetak dinding dan partisi sebagai kesatuan yang sudah tersambung secara otomatis, hanya atap, pintu, serta jendela yang masih harus dipasang secara manual. Rumah ini sendiri dihargai senilai USD 10.134 (Rp 137 Juta).

Kaca

Foto: internet
Para peneliti dari Karlsruhe Institute of Technology, Jerman, berhasil menjadi yang pertama dalam mencetak objek berbahan kaca menggunakan printer 3D.

Hebatnya, mereka mampu menerapkan teknik Stereolithography (SLA/SL) dalam pembuatan objek tersebut sehingga menghilangkan proses pemanasan menggunakan laser, yang menjadi momok bagi setiap orang untuk mencetak benda berbahan kaca menggunakan printer 3D.

Keju

Foto: internet
Para peneliti dari University College Cork, Irlandia, berhasil menciptakan keju berbahan campuran antara zat pengemulsi, minyak sayur, garam, pewarna makanan, air dadih, dan gula menggunakan printer 3D.

Meski mereka mengklaim eksperimen tersebut berhasil, dengan hasil keju yang lebih lembut, kenyal, sedikit gelap, serta lebih cair saat meleleh, mereka tidak mengungkapkan bagaimana rasa yang dihasilkan.

Kelayakannya dari segi kesehatan pun masih dipertanyakan mengingat belum ada pernyataan resmi mengenai hal tersebut dari para ahli nutrisi.

Bayi

Foto: internet
Jangan terkejut, bayi yang dicetak oleh para peneliti asal Belanda menggunakan printer 3D ini hanya tiruan serta ukurannya lebih kecil, walaupun tetap dibuat semirip mungkin dengan aslinya.

Eksperimen ini diharapkan mampu meningkatkan pelatihan terhadap para dokter dalam menangani bayi baru lahir, karena tiruan yang digunakan saat ini dianggap sangat mekanis dan tidak memberikan rasa sesungguhnya.

Bola Mata

Foto: internet
Satu lagi eksperimen yang dilakukan oleh peneliti asal negeri Kincir Angin. Bola mata yang dicetak menggunakan printer 3D ini dimaksudkan untuk membantu anak-anak dengan kondisi mata yang belum terbentuk secara utuh.

Kondisi tersebut dinamakan microphthalmia (malfungsi anatomi mata) dan anophthalmia (hilangnya satu atau dua bola mata), yang kemungkinan dapat terjadi pada 30 anak dari 100 ribu kasus kelahiran.

Sayangnya, mata buatan tersebut tidak memberikan anak yang menerimanya kemampuan untuk melihat.

Robot

Foto: internet
Para ahli mesin dari University of California, San Diego (UCSD), Amerika Serikat, telah membuat robot dengan kemampuan untuk menaklukkan medan sulit, seperti tempat yang sempit, berpasir, hingga lunak. Bahkan dia memiliki kecakapan dalam memanjat bebatuan.

Robot yang dicetak menggunakan printer 3D ini memiliki kaki-kaki berbahan karet lembut sehingga dapat menaklukkan medan yang kerap membuat robot-robot konvensional seukurannya kesulitan.

Tawa

Foto: internet
Proyek bernama #Laugh yang dikerjakan oleh Eyal Gever, seniman asal Israel, lewat kerja sama dengan Made In Space, penyedia printer 3D untuk penggunaan di luar angkasa ini, memungkinkan setiap orang merekam suara tawa mereka dan mencetaknya.

Hal ini sekaligus menjadi seni pertama yang dilakukan di luar angkasa, dengan menggunakan printer 3D yang berada di International Space Station (ISS).

Lebih dari 100 ribu orang sudah berpartisipasi untuk menyumbang suara tertawa mereka dalam proyek yang sudah dijalankan sejak Desember 2016 tersebut.

Kamera Mikro

Foto: internet
Dengan bantuan printer 3D, para peneliti dari University of Stuttgart, Jerman, berhasil menciptakan kamera berukuran mikro yang dapat digunakan untuk miniatur drone, robot, hingga teknik endoskopi.

Kamera ini memiliki model penglihatan mata elang untuk memungkinkan melihat benda jauh secara jelas sekaligus mengetahui kondisi yang ada di sekelilingnya.

Halaman 2 dari 11
(rns/rou)