Lini ponsel Redmi dari Xiaomi punya banyak varian untuk tahun 2024 ini, namun yang paling mewah tentu saja Redmi Note 13 Pro+ 5G.
Di seri ini, banyak fitur yang digadang sebagai fitur dari ponsel flagship pertama yang dibawa ke Redmi. Salah satu yang paling terlihat adalah layar melengkung di setiap sisinya.
Selain itu, menggenggam Redmi Note 13 Pro+ 5G ini pun tidak terasa seperti memegang ponsel seri Redmi, karena terasa mewah. Namun, varian ini pun dibanderol dengan harga paling tinggi dibanding varian lainnya. Bahkan, mendekati harga Xiaomi 13T. Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain
Ada beberapa aspek yang layak dibahas dari sisi desain Redmi Note 13 Pro+ 5G. Pertama di bagian depannya, layar melengkung di sisi kanan dan kiri ini membuatnya terlihat seperti sebuah ponsel flagship (keluaran beberapa tahun lalu).
Lalu bagian belakang ponsel ini adalah kombinasi dari dua warna (unit yang kami ulas adalah varian Midnight Black). Meski dilapisi kaca secara keseluruhan, bagian bawahnya ini terlihat seperti berbahan metal.
![]() |
Sementara bagian atasnya dipakai untuk menyimpan modul kamera belakang yang terdiri dari tiga kamera, yaitu kamera utama 200MP, kamera ultrawide 8MP, dan kamera makro 2MP.
Bagian atas yang dilapis kaca tersebut dibagi menjadi tiga, bagian kiri dipakai menyimpan kamera, bagian kanan atas menyimpan LED flash, dan bagian kanan bawah tertera tulisan "Redmi F1.65 AI Camera".
Redmi Note 13 Pro+ 5G terasa tipis, selain karena ketebalannya tak sampai 9mm, layar dan bodinya yang melengkung membuat bodinya semakin terasa ramping. Namun bobotnya memang cukup lumayan, yaitu 199 gram.
Layar
![]() |
Layar ponsel ini berukuran 6,67 inch, resolusi 1.220 x 2.712 pixel, refresh rate adaptif 120Hz dan tingkat kecerahan maksimal 1800 nits. Tipe layarnya adalah CrystalRes AMOLED, mendukung kedalaman warna 12bit.
Di atas kertas, layarnya ini punya spek yang aduhai. Namun bagaimana performanya? Sejujurnya, layarnya ini bisa menghasilkan warna-warna yang memukau, layaknya ponsel-ponsel dengan harga di atasnya.
Namun sayang, saya kurang nyaman menonton menggunakan layar yang melengkung. Ini sih tergantung selera. Bisa saja anda tak bermasalah menonton video menggunakan layar yang melengkung.
Layarnya ini dibekali berbagai sertifikasi, dari mulai Dolby Vision, HDR10+, sampai sertifikasi dari TUV Rheinland untuk mengurangi cahaya biru, penyesuaian ritme sirkadian, dan sertifikasi bebas kedip.
Oh ya, ada juga sensor sidik jari di bawah layar yang menurut saya sangat responsif (mungkin malah paling responsif) untuk ponsel di kelas harga ini.
Selanjutnya Sistem Operasi, Performa, dan spesifikasi>>>
Sistem operasi
Saat baru dirilis, Redmi Note 13 Pro+ 5G hadir dengan antarmuka MIUI 14 yang berbasis Android 14. Namun kemudian diperbarui menjadi HyperOS yang berbasis Android 14. Saat masih menggunakan MIUI 14, tampilannya familiar untuk yang sudah biasa menggunakan ponsel Xiaomi.
Bloatwarenya cukup banyak (bisa dihapus dengan mudah) dan sesekali ditampilkan iklan. Setelah diperbarui menjadi HyperOS, sekilas masih terasa seperti MIUI namun dengan sejumlah perbedaan.
Fitur-fitur kecil yang mungkin berguna di Redmi Note 13 Pro+ 5G antara lain adalah sensor IR khas Xiaomi yang bisa dipakai untuk mengontrol berbagai perangkat yang kompatibel.
Performa dan spesifikasi
Redmi Note 13 Pro+ 5G menggunakan otak Dimensity 7200-Ultra dari MediaTek. Label Ultra ini sudah beberapa kali disematkan oleh Xiaomi, yaitu untuk menandai chip Dimensity yang sudah dioptimalkan untuk ponsel Xiaomi, misalnya meningkatkan hasil foto dari kameranya.
Dimensity 7200 adalah chip yang dibuat dengan fabrikasi 4nm, punya delapan core dengan clock speed maksimal 2,8GHz, dan GPU Mali-G610. Dari skor benchmark, performa prosesor ini memang bukan yang bisa memberikan hasil bombastis, seperti misalnya Dimensity 8300-Ultra.
![]() |
Namun seri Redmi Note dalam sejarahnya memang bukan ponsel dengan skor benchmark atau performa gaming yang gila-gilaan. Melainkan ponsel dengan kemampuan merata di semua sektor. Dari mulai desain, fitur, kamera, dan lain sebagainya.
![]() |
Namun yang jelas performa Redmi Note 13 Pro+ 5G ini sangat mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan termasuk bermain game. Performanya ini terbantu dari kombinasi storage dan RAM yang kencang, yang mengandalkan chip LPDDR5 dan UFS 3.1.
Kalaupun dipakai bermain game berat, kami tak merasakan adanya penurunan FPS yang berarti. Dan, yang jelas bodi ponsel tetap terasa adem saat dipakai bermain game berat.
Selanjutnya Baterai, Kamera, dan Kesimpulan>>>
Baterai
Ini mungkin adalah bagian yang menurut saya paling menyenangkan dari Redmi Note 13 Pro+ 5G. Baterainya besar (5.000 mAh), dan dipasangkan dengan dukungan charger 120W HyperCharge, yang juga tersedia dalam paket penjualannya.
Daya tahannya memang bukan yang paling lama. Hal ini mungkin diakibatkan oleh beberapa hal, termasuk layar 12bit-nya yang tergolong premium dan mengkonsumsi daya lebih besar ketimbang layar ponsel kelas menengah pada umumnya.
Namun Redmi Note 13 Pro+ 5G ini selama pengujian, umumnya, bisa bertahan dari pagi sampai malam tanpa membutuhkan pengisian baterai. Pun kalau perlu di-charge, pengisiannya sangat cepat, meski rasanya tak secepat ponsel Xiaomi lain yang mendukung HyperCharge 120W.
Perlu diingat, meski saya sebut tak secepat ponsel Xiaomi lain, pengisian dari kosong sampai penuh membutuhkan waktu tak sampai setengah jam. Ingat, ini ponsel dengan baterai 5.000 mAh, ya.
Kamera
Xiaomi mengedepankan kemampuan sensor ISOCELL HP3 OIS yang punya resolusi 200MP di Redmi Note 13 Pro+ 5G. Saya sebenarnya tak terlalu mempedulikan jumlah pixel yang didukung, karena makin besar resolusi tak selalu sejalan dengan kualitas foto yang dihasilkan.
Namun kamera utama Redmi Note 13 Pro+ 5G ini cukup menjanjikan, menggunakan lensa setara 23mm dan diafragma F/1.65, serta dimensi sensor yang cukup besar (1/1,4"). Ada juga fitur pixel binning 16 in 1 untuk menghasilkan foto 12MP, serta kemampuan lossless zoom 4x.
Kualitas foto yang dihasilkan kamera utamanya ini terbilang bagus. Karena didukung oleh Xiaomi Imaging Engine untuk pengolahan gambarnya. Saturasi warna yang dihasilkan agak terlalu tinggi untuk selera saya.
Dynamic range yang oke bisa didapat dengan pengolahan HDR secara internal. Sehingga meski kondisi pencahayaan saat memotret cukup ekstrim (ada bagian yang terlalu terang dan bagian yang terlalu gelap), detail foto yang dihasilkan masih cukup oke.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Kesimpulan
Dari tahun ke tahun, seri Redmi Note dari Xiaomi seingat saya selalu memberikan kombinasi performa ke harga yang bagus. Begitu juga dengan Redmi Note 13 Pro+ 5G, sekalipun harganya mungkin sedikit terlalu tinggi sehingga mepet dengan kelas di atasnya (misalnya ponsel seri T dari Xiaomi yaitu Xiaomi 13T), performa keseluruhan yang dikeluarkan oleh ponsel ini tetap mendukung.
Hal yang tak terlalu saya suka dari Redmi Note 13 Pro+ 5G adalah layar yang melengkung, tapi sekali lagi, ini hanya selera pribadi. Lalu casing bawaan berwarna hitam yang disediakan Xiaomi dalam paket penjualan, meski tampilannya lebih oke ketimbang casing bawaan seri Redmi Note sebelumnya yang bening, casing ini terasa lebih licin.
Tentu saja pengguna tinggal membeli casing lain jika tak suka dengan casing bawaan ini. Atau menggunakan Redmi Note 13 Pro+ 5G tanpa casing, toh bodinya juga terasa premium dan tidak licin, kok. Dan, yang jelas tidak mudah terlihat kotor oleh sidik jari pengguna.