Sejak awal kehadirannya seri Galaxy Z Fold telah membawa inovasi di dunia ponsel pintar. Dengan membawa teknologi layar lipat, Galaxy Z Fold menghadirkan sensasi dan pengalaman baru kepada penggunanya.
Unit Samsung Galaxy Z Fold 3 yang kami gunakan berkelir Phantom Black. Namun, sebagai informasi, Samsung juga menawarkan dua varian warna lainnya yakni Phantom Green dan Phantom Silver di pasaran.
Warna hitam pekat menyelimuti bagian engsel, rangka, cover belakang, dan bezel layar ponsel. Tampilan engsel dan bezel layar dibikin lebih glossy, sementara rangka dan cover belakang tampak lebih nge-doff.
Bobotnya memang lebih berat dari ponsel pintar pada umumnya, meski begitu Samsung sebenarnya sudah memangkas bobot Galaxy Z Fold 3 menjadi 271 gram. Sebelumnya Galaxy Z Fold 2 bobotnya 282 gram. Meski secara angka terpaut tipis, namun pada kenyataannya cukup berdampak. Saat dilipat, Galaxy Z Fold 3 jadi terasa lebih compact dan nyaman di genggaman.
Karena ponsel ini bisa dilipat maka akan tampak menonjol ketika ditaruh di saku celana. Sementara di saku baju terasa lebih berat. Kami pun kurang menyarankan menyimpannya di saku baju karena rawan jatuh ketika membungkuk, serta kurang nyaman saat dibawa.
Rahasia mekanisme lipat Galaxy Z Fold3 ini karena memiliki engsel di tengahnya. Kehadirannya baru akan terlihat ketika ponsel dilipat. Sementara saat ponsel terbuka, akan tertutup oleh rangka bodi. Di bagian engsel ini juga terpampang logo Samsung. Permukaannya dibuat glossy namun tidak menimbulkan banyak sidik jari. Kesan glossy di bagian ini membuatnya tampak mewah.
Samsung hanya menyertakan dua tombol fungsional yang letaknya berada di samping kanan. Posisinya agak sedikit atas dengan susunan secara vertikal. Tombol bagian atas merupakan kontrol volume, dan yang kedua merupakan tombol daya sekaligus fingerprint. Sekilas Anda hanya akan melihat tombol volume karena tombol daya disimpan agak lebih dalam.
Lalu ada pula slot SIM card yang berada di sisi kiri. Ketika dilipat posisinya akan bersandingan dengan tombol daya dan volume. Samsung juga menyertakan dua speaker audio di atas dan bawah. Sementara lubang port USB type-c di di bawah zona kanan.
Sementara bagian belakang hanya akan terlihat bulatan tiga kamera utama dan satu lampu flash. Posisinya berjejer secara vertikal dan dibuat lebih menonjol dari cover belakangnya. Desain seperti ini membuat bagian belakang Galaxy Z Fold 3 tampil lebih gahar.
Layar dan Antarmuka
Samsung menyertakan dua layar berbeda di seri Galaxy Fold. Screen cover atau layar depannya punya ukuran 6,2 inci menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X (832 x 2268). Main screen atau layar utama punya ukuran lebih lega yakni 7,6 inci Dynamic AMOLED 2X (2208 x 1768). Kedua layarnya itu sudah mendukung refresh rate 120 Hz. Kecerahan layarnya mencapai 1.200 nits dan mendukung HDR 10+ sehingga gambar yang ditampilkan akan lebih cerah dan jelas. Agar lebih kokoh dan tangguh, Samsung juga melapisinya dengan Gorilla Glass Victus.
Secara antarmuka Samsung masih mengandalkan One UI dengan ikon khas kotak membulat di versi 3.1.1. Ikon-ikon itu tampil dengan warna-warna cerah. Fitur-fitur terkini seperti mode gelap, pengaturan tombol navigasi, hingga sambungan ke mobil lewat Android Auto sudah tersedia. Selain itu ponsel ini juga bisa menyambung ke Windows dan Samsung DeX, sehingga bicara soal fitur, Galaxy Z Fold 3 punya lebih banyak.
 Review Samsung Galaxy Z Fold 3 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Karena ponsel ini punya dua layar maka pengoperasiannya pun berbeda. Layar bagian depan punya fitur Always On Samsung. Dari layar ini, semua notifikasi bisa terlihat termasuk tanggal dan jam meski layar dalam keadaan terkunci.
Untuk pengoperasiannya memang tak jauh berbeda dengan ponsel pada umumnya. Hanya saja, karena layarnya yang memanjang memberikan kesan lebih ringkas. Ini karena jangkauan jari di layar menjadi lebih sempit. Dengan begitu ibu jari bisa menjelajah ke semua aplikasi di dalamnya. Hanya perlu diingat, karena ponsel ini dalam keadaan dilipat, bobotnya jadi agak berat.
Layar depannya juga bisa digunakan untuk bermain game dan menonton film. Galaxy Z Fold 3 bahkan punya cara asyik buat nonton yakni dengan membuka 45 derajat layar utamanya. Ponsel jadi terlihat seperti laptop. Anda bisa menonton YouTube dari layar depan maupun layar utamanya.
 Menonton film di layar depan Samsung Galaxy Z Fold 3. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom |
Sementara itu layar utama bisa diakses dengan membuka lipatan ponsel. Untuk membukanya butuh bantuan dua tangan dengan meregangkan kedua frame. Setelah terbuka, layar akan lebih lega dan ponsel berubah layaknya tablet. Bagian tengah layar memang masih terlihat adanya lipatan, namun efek ini tidak terlalu mengganggu pada visual gambar.
Berkat layar yang lebih luas, maka secara visual jadi lebih puas. Hal ini bikin menonton film, browsing, membaca, melihat foto, main media sosial, hingga chatting-an, jadi lebih leluasa menatap ke layar.
Bukan hanya itu, karena sudah didukung refresh rate 120 Hz, scrolling di Galaxy Z Fold 3 terasa lebih lancar. Kualitas visual pun tergolong apik karena mampu menampilkan warna dan detail yang tajam.
 Ketajaman layar Galaxy Z Fold 3. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom |
Karena berukuran jumbo, layar utama Galaxy Z Fold 3 punya pengoperasian yang berbeda. Butuh bantuan dua tangan untuk menggunakannya. Satu tangan untuk menopang, sementara tangan lainnya untuk menjangkau beragam menu di dalamnya.
Jika menu pengaturan (Settings) di layar depan hanya mengandalkan satu bilah, maka di layar utama ini punya dua bilah menu. Satu bilah di kanan digunakan untuk menu utama, sementara bilah kiri untuk sub-menu.
Samsung juga menyediakan mode keyboard berbeda untuk memudahkan penggunanya mengetik. Ada pilihan mode QWERTY yang disusun layaknya keyboard laptop, ada juga susunan terpisah di masing-masing sisi agar ibu jari mudah menjangkaunya. Samsung bahkan menyediakan metode yang lebih asyik, yakni tulis tangan.
Halaman berikutnya: Multitasking dan Audio
Multitasking
Melakukan banyak tugas di Samsung Galaxy Z Fold 3 jadi terasa mudah. Kemampuan multitasking di ponsel ini memang sudah jadi bahan jualannya. Galaxy Z Fold 3 mampu membuka tiga tab menu sekaligus dari aplikasi yang berbeda.
Misalnya satu bilah menu digunakan untuk membuka e-mail, satu bilah lainnya digunakan untuk membuka YouTube. Sementara bilah terakhir untuk melakukan browsing. Posisi aplikasi pun bisa diubah sesuai keinginan.
Untuk memudahkan berganti aplikasi, Samsung sudah menyertakan taskbar di pinggir layarnya. Dengan sedikit menggeser bilah berwarna putih di pinggir layar, maka aplikasi lain akan muncul. Untuk membuka beberapa aplikasi, geser atau drag aplikasi yang dipilih dan lepas ke tengah layar.
Multitasking di Galaxy Z Fold 3 juga dimudahkan dengan dukungan S-Pen. Menulis catatan sambil melakukan panggilan video hingga memeriksa to-do list saat membaca email bisa dilakukan tanpa bolak-balik membuka aplikasi. Ada pula fitur konversi tulisan tangan menjadi teks secara otomatis.
 S-Pen di Samsung Galaxy Z Fold 3 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Fitur menarik lainnya, aplikasi yang dibuka di layar utama bisa berpindah ke layar depan ketika dilipat. Sebaliknya, aplikasi yang dibuka di layar depan bisa berpindah ke layar utama ketika Galaxy Z Fold 3 dibuka.
Aplikasi yang dibuka di layar depan akan berpindah ketika layar utama dibuka sekitar 80 derajat. Sementara aplikasi yang dibuka di layar utama akan berpindah ke layar depan ketika layarnya benar-benar terlipat.
Kemampuan tersebut bisa diaktifkan lewat menu Display > Continue apps on cover screen. Anda bisa memilih aplikasi mana saja yang mau ditampilkan dengan menggeser toggle menjadi berwarna biru. Meski begitu, tak semua aplikasi dapat mendukung pengoperasian ini.
Samsung Galaxy Z Fold 3 juga bisa terhubung dengan Samsung DeX sebagai 'otak' dari komputer. Ponsel bisa terhubung dengan TV atau monitor secara nirkabel dan kabel HDMI. Dengan terhubung Samsung DeX, Galaxy Z Fold 3 bisa menstransfer file dan menjalankan aplikasi di dalamnya melalui TV atau Monitor.
Audio
Urusan hiburan, Galaxy Z Fold 3 tak hanya memberi rasa puas secara visual namun juga audio. Dengan dukungan Dolby Atmos, kedua speakernya mampu memuntahkan suara nyaring, jernih, dan nge-bass.
 Speaker Galaxy Z Fold 3. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom |
Suaranya menggelegar di volume maksimal namun tak membuat kualitasnya pecah. Instrumen bass dan treble-nya mendominasi, sehingga cocok di segala genre musik.
Dengan volume maksimal saat digunakan untuk menonton film dan memutar lagu tak ada suara sember yang terdengar.
Halaman berikutnya: Kamera dan Ketangguhan
Kamera
Di sektor fotografi dan video, Galaxy Z Fold 3 punya 5 modul kamera. Tiga kamera di bagian belakang 12MP Wide, 12MP Ultra wide, dan 12MP Telephoto, satu di dalam layar utama 4MP, dan 10MP di bagian layar depan.
Secara keseluruhan kualitas kamera utamanya terbilang baik. Pencahayaannya melimpah dan warna objek tampak menonjol. Detial objek pun terlihat jelas. Kualitas foto ketika memotret di siang dan malam hari menurut kami sama baiknya.
Lain halnya dengan kamera depan. Karena terdapat perbedaan resolusi lensa pada kamera di layar depan dan utama, maka hasilnya pun berbeda. Kualitas foto di kamera layar depan tampak lebih baik. Sementara kamera di layar utama yang mengandalkan resolusi 4MP kurang begitu memuaskan.
Respons kedua kamera tersebut juga punya perbedaan. Kamera di layar utama terdapat sedikit jeda sekitar 2 detik saat tombol shutter ditekan. Sementara kamera di layar depan lebih responsif dan seketika dapat langsung memotret. Berikut ini hasil kameranya.
 Hasil kamera utama Galaxy Z Fold 3 siang hari. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom |
 Hasil kamera utama Galaxy Z Fold 3 sore hari. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom |
 Hasil kamera utama Galaxy Z Fold 3 malam hari. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom |
 Selfie di kamera layar depan Galaxy Z Fold 3. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom |
 Selfie di kamera layar utama Galaxy Z Fold 3. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom |
Ketangguhan
Samsung membuat Galaxy Z Fold 3 menjadi lebih tangguh dengan kemampuan tahan airnya. Berkat sertitifikasi IPX8, ponsel ini dapat menyelam sedalam 1,5 meter selama 30 menit.
Kami pun sempat menocoba menyelupkannya ke dalam air dalam beberapa saat. Setelah diangkat, ponsel ini masih menyala dan beropasi secara normal.
 Galaxy Z Fold 3 di dalam air. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Agar ponsel tetap terlindungi saat basah-basahan, Samsung memperkecil celah antara bodi dan engsel agar serapat mungkin. Komponen elektroniknya pun diberi lapisan karet agar air tak rembes ke dalam. Sementara engselnya diberi lapisan anti karat agar terlindung dari korosi.
Tak hanya itu, Galaxy Z Fold 3 juga terasa lebih kokoh dari pendahulunya. Buka tutup layar utama pun makin enak dibanding Galaxy Z Fold 2. Semua itu menghilangkan rasa 'takut' saat menggunakan ponsel layar lipat. Samsung mengklaim engselnya bisa tahan hingga 200 ribu kali lipatan.
Halaman berikutnya: Performa dan opini detikINET
Performa
Performa Galaxy Z Fold 3 disokong oleh Snapdragon 888 Octa-core (1x2.84 GHz Kryo 680 & 3x2.42 GHz Kryo 680 & 4x1.80 GHz Kryo 680) dan dipadukan dengan GPU Adreno 660. Unit yang kami gunakan adalah versi RAM 12GB dan ROM 256GB.
Tak ada kendala berarti ketika menggunakan ponsel ini untuk aktivitas harian seperti bermain medsos, browsing, menonton, bahkan membuka tiga aplikasi secara bersamaan. Scrolling, dan perpindahan antaraplikasinya terasa mulus. Bahkan perpindahan aplikasi dari layar utama ke layar depan dan sebaliknya, punya respons yang cepat.
Begitu juga ketika dipakai bermain game di kedua layarnya. Hanya saja di layar bagian depan terlihat modul kamaera berbentuk bulatan hitam yang belum tersamarkan. Sedangkan di layar utama, bulatan kamera selfie menyatu dengan layarnya.
Dengan layar utama yang begitu luas, kami perlu beradaptasi ketika bermain game. Bentuknya yang agak persegi juga membuat kami sedikit kurang nyaman menggenggamnya. Memang butuh adaptasi sehingga terbiasa.
Ada dua aplikasi game yang kami gunakan untuk mengetes kemampuan Galaxy z Fold 3, yakni Mobile Legends: Bang Bang dan dan Genshin Impact.
Ponsel ini mampu menjalankan Mobile Legends: Bang-Bang di mode grafis ultra dengan lancar. Tak ada lag, atau patah-patah selama memainkannya. Hal yang sama juga dialami saat memainkan Genshin Impact. Ketika dipakai untuk Party, berlari, dan menggulirkan kamera ke segala arah, gerakan karakter dan objek di dalam game terasa mulus.
 Main Genshin Impact di Galaxy Z Fold 3. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom |
Secara visual ponsel mampu memanjakan mata saat main game. Namun, bermain game di mode grafis tertinggi membuat ponsel ini cepat panas.
Sementara dari daya tahan baterainya mampu dipakai seharian. Samsung menyematkan kapasitas baterai 4.400 mAh. Karena dalam paket pembelian tidak disertakan kepala charger, kami pun menggunakan charger merek lain. Ponsel ini pun terisi penuh dari 0-100% sekitar 3,5 jam.
 Benchmark Geekbench 5 Foto: Screenshot/detikcom |
 Benchmark PC Mark Foto: Screenshot/detikcom |
 Benchmark PC Mark Foto: Screenshot/detikcom |
 Benchmark 3D Mark Foto: Screenshot/detikcom |
 Benchmark 3D Mark Foto: Screenshot/detikcom |
 Benchmark 3D Mark Foto: Screenshot/detikcom |
 Benchmark 3D Mark Foto: Screenshot/detikcom |
 Benchmark 3D Mark Foto: Screenshot/detikcom |
Opini detikINET
Samsung sudah berhasil membuat Galaxy Z Fold 3 menjadi lebih tangguh lewat material bodi dan fitur tahan airnya. Sertifikasi IPX8 di Galaxy Z Fold 3 membuat ponsel ini kembali ke jati diri ponsel mewah Samsung yang biasanya disuguhkan pada seri Galaxy S dan Note.
Meski demikian masih ada pekerjaan rumah agar membuatnya sempurna, yakni kamera. Terlepas dari itu, kami cukup puas dengan kemampuan multitasking dan performanya.
Samsung Galaxy Z Fold 3 pun kami rekomendasikan untuk pengguna yang punya mobilitas tinggi dan banyak pekerjaan. Apalagi sering dituntut deadline yang mengharuskan banyak mengecek file. Di samping itu, ponsel ini juga asyik buat hiburan seperti main game, nonton Netflix dan YouTube.