Saat pertama kali melihat mungkin banyak anggapan bahwa LG G3 ini mirip dengan kebanyakan ponsel Android lainnya, tapi lain cerita bagi yang sudah merasakannya. Ponsel ini punya daya tarik yang bisa membuat penggunanya jatuh hati.
Sebagai ponsel paling mutakir LG G3 memang punya segalanya. Fitur berlimpah, spesifikasi mewah, dan desain dengan bodi yang tentu saja diklaim LG paling bagus.
Di luar itu LG juga coba menawarkan sebuah ponsel yang juga enak dipakai. Hal ini bisa dilihat dari bodinya yang dibuat ramping, tombol yang ada di belakang, lalu ditambah juga kemampuan aplikasi pendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Bodi Besar yang Enak Digenggam
|
Tren ponsel yang kian membesar juga didukung LG. Buktinya LG G3 dibuat dengan ukuran layar 5,5 inch, lebih besar dari generasi sebelumnya, LG G2, yang memakai layar berukuran 5,2 inch.
Tapi ponsel besar tak melulu enak dipakai. Untuk sebagian orangnya, ponsel di atas 4,5 inch itu sudah terlalu besar untuk dipakai dengan satu tangan. Ini adalah masalah umum yang juga sedang dipikirkan para vendor.
LG punya terobosan yang menarik. Produsen asal Korea Selatan ini sukses membuat LG G3 dengan ukuran besar, tapi tetap masih enak digenggam meski dengan satu tangan. Apa rahasianya?
Dari segi bodi LG G3 dibuat agak melengkung ke atas sehingga terasa pas saat dikepal. Ketebalannya yang cuma 8,9 mm juga berkontribusi banyak terhadap kenyamanannya.
Soal bobot, di atas kertas LG G3 disebutkan memiliki berat 159 gram yang berarti lebih ringan dari Galaxy S5 atau Xperia Z2. Tambah satu lagi faktor yang membuatnya nyaman.
Faktor lain yang memberikan kenyamanan lebih menggenggam LG G3 adalah penutup baterai yang terbuat dari plastik yang lengket di tangan.
Tapi yang paling menarik dari itu semua adalah ukuran tepiannya (bezel) yang sangat tipis. Bahkan saking tipisnya, bagian depan LG G3 terlihat seperti dipenuhi layar. Apalagi dilihat saat ponsel sedang dalam keadaan 'tertidur'.
Jadi meski memiliki layar berukuran besar, tapi nyatanya LG G3 ini masih enak digenggam dan dapat mudah dimasukan ke dalam saku. Bahkan ponsel ini bisa dibilang paling ringkas dibanding produk lain dengan ukuran layar serupa.
Dari sisi desain LG memang berupaya agar G3 bisa tampil beda. Besar tapi juga nyaman digenggam. Sementara di dalamnya juga terdapat beberapa fitur yang belum ditemui pada produk sejenis.
2. Fitur-fitur menarik
|
Pertama-tama Knock Code. Fitur ini berfungsi sebagai 'password' pelindung ponsel, dan dapat ditemui di Setting > Display > Lockscreen.

Di menu tersebut pengguna bebas menentukan bagaimana pola ketukan yang diinginkan. Total ada 8 kombinasi ketukan yang bisa dipakai sebagai password.
Lalu fitur menarik lain yang ditawarkan LG adalah sistem antar muka yang mudah diotak-atik. Mulai dari deretan fungsi di notifikasi bar, tampilan layar, hingga tiga tombol khas KitKat yang bisa diubah tata letak atau pun warnanya.

Masih belum cukup? Di dalamnya pengguna juga dibebaskan menentukan jenis dan besarnya huruf pada ponsel, animasi saat bernavigasi, hingga besarnya keyboard yang bisa disesuaikan dengan tangan pengguna. Selain itu ada pula mode penggunaan satu tangan untuk yang bisa dipakai saat ingin menelpon.

Layar cemerlang menjadi salah satu fitur kunci yang ditawarkan LG G3. Dengan resolusi mencapai 1440 x 2560 pixel di layar 5.5 inchi (534 ppi), maka kualitas gambar ponsel ini sudah tidak diragukan lagi. Sangat tajam.
Sekilas memang perbedaannya tidak terlalu terasa dengan ponsel 1080 pixel, tapi jika diamati lebih jeli ternyata ikon pada ponsel dengan layar 2K lebih halus, tanpa tepian yang bergerigi.
Keunggulan layar 2K semakin terasa saat dipakai untuk menampilkan gambar resolusi tinggi. Sayang, video dengan resolusi sebesar ini terbilang masih sulit didapat.

3. Performa Menjanjikan
|
Game sekelas Asphalt 8 atau Frontline Commando 2 dapat dengan mudah dimainkan tanpa ada gejala lag. Begitu juga saat dipakai bermultitasking dengan membuka sejumlah aplikasi sekaligus. Tak ada masalah.
Skor pada aplikasi benchmark juga menunjukkan nilai yang baik. Tercatat di AnTuTu Benchmark LG G3 memperoleh 32422, di Quadrant 23044, sementara di Vellamo dapat 1681 untuk kategori Metal, 1796 untuk Multicore dan 2754 untuk kemampuan browsing menggunakan Google Chrome.

Hasil pengujian di atas memang bukan satu-satunya tolok ukur performa LG G3. Sebagian tes bahkan belum bisa dibandingkan secara apple to apple dengan ponsel lain yang belum menggunakan resolusi 2K.
Dari sisi kemampuan Multicore LG G3 memang patut diacungkan jempol. Skor yang dihasil berhasil melewati pesaingnya seperti Galaxy S5 atau Xperia Z2.
Tapi anehnya, beberapa kali detikINET justru menemukan gejala lag saat berada di menu utama. Transisi antar layar seakan ada jeda, walau hanya seketika. Dan setelah ditelusuri ternyata konsumsi memori sistem LG G3 sungguh luar biasa.
Pada saat kondisi idle, di mana aplikasi pesan instan dan email belum aktif, memori yang tersisa untuk aplikasi hanya sebesar 456 dari total 2 GB memori RAM yang ada. Seperti yang tampil pada screenshot di bawah ini.
Tapi jangan khawatir, secara keseluruhan konsumsi RAM yang sedemikian besar tak menimbulkan gangguan berarti. Lagi pula pengguna bisa mengakalinya dengan mematikan fitur-fitur penguras memori yang mungkin tak diperlukan, misal LG Health, widget cuaca dan lainnya.
4. Kamera dengan Fokus Cepat
|
Laser auto focus adalah fitur standar yang kerap ditemukan pada kamera DSLR. Fitur ini berguna agar kamera lebih cepat menangkap fokus pada objek yang ingin diambil. Kegunaan lainnya adalah membantu kamera saat pengambilan gambar dalam kondisi minim cahaya.
Dengan penambahan laser LG G3 diklaim dapat mengambil fokus lebih cepat dari kedipan mata manusia, atau sekitar 276 milidetik.
Pengalaman detikINET fitur ini ternyata memang terbukti membantu. Dibanding Lumia 925 atau iPhone 5 kamera LG G3 terbukti lebih cepat menentukan titik fokus, baik di dalam atau di luar ruangan. Lantas bagaimana dengan kualitas gambarnya?
Kamera LG G3 bukan hanya memiliki lensa yang besar, tapi di dalamnya juga terdapat Optical Image Stabilization (OIS) untuk menjaga foto tetap tajam, meski mengambil gambar dengan sedikit bergerak. Fungsi ini juga sangat berguna saat di malam hari.

Hasil percobaan detikINET memang menunjukan bahwa LG G3 cukup baik saat diajak mengambil gambar di ruangan minim cahaya. Dua LED flash yang berada di sebelah kamera juga bisa diandalkan pada kondisi tersebut.
Hasil fotonya bukan hanya baik, tapi juga sarat dengan detail, akurasi warna yang pas, dan proses pengambilan gambar yang terbilang cepat.
Untuk merekam video juga tak kalah hebat. Dengan LG G3 ini pengguna bisa merekam gambar bergerak hingga resolusi 2160p. Luar biasa.

Sayangnya, aplikasi kamera bawaan LG G3 terlihat sangat sederhana. Hanya ada fungsi refocus, tanpa ada penambahan efek filtering, pengaturan cahaya atau kecepatan, dan beberapa opsi lainnya.
Berbeda dengan kamera belakang yang memberi kesan biasa saja, memakai kamera depan LG G3 ini ternyata cukup seru. Terutama bagi yang gemar foto diri.
LG menyediakan sebuah fitur gesture yang akan mendeteksi telapak tangan pengguna. Angkat tangan, kemudian kepalkan, dan kamera akan memulai hitungan mundur untuk mengambil gambar.
Cara lain untuk mengambil gambar tanpa memencet tombol shutter adalah dengan mengucap kata "chesee". Tak lupa juga disediakan efek memperhalus wajah.
Berikut adalah beberapa hasil foto menggunakan LG G3.
5. Opini detikINET
|
Sebagai ponsel besar LG G3 jelas memberikan pengalaman berbeda. Bodinya yang ringkas menjadi salah satu keunggulan ponsel ini.
Keluhan soal sulitnya menggunakan ponsel di atas 5 inch tak lagi ditemui pada LG G3. Sebaliknya, memakai ponsel ini malah terasa enak karena layarnya yang besar dan bodinya yang ringkas.
Kemampuan kamera LG G3 juga bisa diandalkan. Proses pengambilan foto yang cepat, hasil dengan warna akurat, jadi salah satu keunggulan ponsel ini. Secara umum kualitas fotonya sudah bisa menggantikan fungsi kamera saku.
Fitur-fitur tambahan LG G3 juga membuatnya lebih asyik digunakan. Fungsi Knock Code cukup membantu, ditambah dengan fungsi pengoperasian satu tangan, interface yang mudah dimodifikasi, dan beberapa fitur tambahan lain.
Layar dengan resolusi 2K juga menjadi keunggulan. Meski belum didukung dengan konten yang memadai, namun ponsel dengan resolusi sebesar itu terbukti punya kualitas gambar yang lebih cemerlang. Sedikit lebih baik dari kebanyakan ponsel definisi tinggi.
Sedikit catatan adalah soal perfoma LG G3, di mana ponsel ini ternyata sangat lapar memori.
Selama beberapa hari menggunakan LG G3 detikINET memang tak menemukan kendala berarti, tapi entah jika digunakan dalam waktu yang lebih lama, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun dengan banyak aplikasi terpasang. Apakah ponsel ini masih tetap kencang seperti awalnya?
Pun begitu secara umun tetap saja LG G3 menjadi ponsel yang menjanjikan. Spesifikasi tinggi, banyak fitur, dan desain yang enak dipakai menjadi keunggulan ponsel asal Korea Selatan itu. Asyiknya lagi produk ini dibanderol dengan harga yang cukup kompetitif, yakni Rp 6,9 juta.
Spesifikasi LG G3:
- Sistem Operasi: Android KitKat 4.4.2
- Chipset: Qualcomm MSM8975AC Snapdragon 801
- Prosesor: Quad-core 2.5 GHz Krait 400
- GPU: Adreno 330
- Memori: RAM 2 GB/ ROM 16 GB (Mendukung microSD hingga 128 GB)
- Kamera: Belakang 13 MP, 4160 x 3120 pixels, phase detection/laser autofocus, optical image stabilization, dual-LED, Depan 2,1 MP
- Layar: True HP IPS+ 1440 x 2560 pixels, 5.5 inch (534 ppi) dengan Corning Gorilla Glass 3
- Dimensi: 146.3 x 74.6 x 8.9 mm
- Bobot: 149 gram
- Baterai: Li-Ion 3000 mAh
- Kisaran harga: Rp 6,9 juta