Kesal Aturan Lockdown, Ini Ancaman Elon Musk
Hide Ads

Kesal Aturan Lockdown, Ini Ancaman Elon Musk

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 11 Mei 2020 10:34 WIB
Elon Musk Ngopi Mars
Elon Musk. Foto: Twitter/Istimewa
San Francisco -

Tidak diizinkan membuka pabrik Tesla di California karena masih adanya aturan lockdwon membuat Elon Musk kesal. Bahkan ia mengancam akan memindahkan kantor pusat Tesla dan juga telah melancarkan gugatan hukum.

Pabrik Tesla berlokasi di Fremont, California, di wilayah Alameda County. Nah, pemerintah wilayah itu belum mengizinkan pabrik Tesla buka kembali karena pandemi Corona masih mengintai. Hal itu membuat Musk mengancam memindahkan kantor pusat Tesla ke luar California.

"Tesla akan memindahkan kantor pusatnya ke Texas/Nevada segera. Jika kita harus mempertahankan aktivitas manufaktur di Fremont, itu juga akan bergantung bagaimana Tesla diperlakukan di masa depan. Tesla adalah produsen mobil terakhir yang ada di California," cetusnya di Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musk juga mengaku heran karena pemerintah Alameda County tidak mengindahkan perintah gubernur California bahwa pabrik di negara bagian itu bisa dibuka kembali. Maka Tesla pun melancarkan gugatan hukum.

"Tesla mendaftarkan gugatan hukum melawan Alameda County segera. Mereka bertindak berlawanan dengan gubernur, presiden, kebebasan konstitusional kita dan akal sehat," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Ketika dikonfirmasi, pemerintah Alameda County menyebut mereka telah kontak dengan Tesla untuk membuka pabrik kembali dengan aman. Namun belum jelas kapan pabrik itu boleh dibuka kembali.

Musk memang terang-terangan menentang lockdown Corona. "Hal itu merusak kemerdekaan orang-orang dengan cara buruk dan salah dan bukan tujuan mereka yang datang ke Amerika atau membangun negara ini. What the ***k?" katanya dengan sumpah serapah belum lama ini.

"Jika seseorang ingin tinggal di rumah, itu bagus. Tapi mengatakan bahwa mereka tidak bisa meninggalkan rumahnya dan bahwa mereka bakal ditahan jika melakukannya, itu fasis," sergahnya.

Ia menambahkan, lockdown menimbulkan kerugian besar bagi berbagai perusahaan. Tidak banyak di antara mereka bisa bertahan dalam waktu yang lama, tidak seberuntung Tesla misalnya.




(fyk/afr)