Jakarta -
Mereka memang tidak secara spesifik meramalkan kedatangan virus corona dan tidak semua perkataannya tepat. Akan tetapi secara garis besar, sosok-sosok ini telah meramalkan akan munculnya wabah semacam virus corona.
Memang melihat pola yang terjadi di masa silam, wabah penyakit kadang muncul dalam kurun waktu tertentu. Nah, siapa saja para 'peramal' itu? Berikut di antaranya yang sebagian besar adalah ilmuwan, seperti dikutip detikINET dari Business Insider:
1. Bill Gates
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendiri Microsoft ini sudah berkali-kali mengingatkan bahwa dunia tidak akan siap jika ada pandemi merebak. Tahun 2017 misalnya, Bill Gates pernah mengutarakan peringatan bahwa dunia harus siap bila suatu saat muncul patogen yang dapat menghilangkan banyak nyawa dalam waktu singkat.
Di ajang Massachusetts Medical Society dan New England Journal of Medicine April 2018, Gates melontarkan pernyataan serupa. "Dalam kasus ancaman biologis, rasa urgensi itu kurang. Dunia perlu bersiap menghadapi pandemi sama seriusnya seperti cara menghadapi perang," cetusnya kala itu.
2. Michael Osterholm
Michael Osterholm adalah pakar penyakit menular. Tahun 2005, ia menulis di majalah Foreign Affairs soal ancaman pandemik di masa depan. "Ini adalah masa penting di sejarah kita. Waktu sudah habis untuk mempersiapkan diri bagi pandemik selanjutnya," tulis dia.
"Kita harus beraksi sekarang dengan tegas dan bertujuan," lanjutnya. Dalam buku Deadliest Enemy: Our War Against Killer Germs, ia memperingatkan bahwa Amerika Serikat tidak siap jika wabah berbahaya datang.
3. Robert G. Webster
Robert G. Webster merupakan pakar penyakit flu. Dalam bukunya Desember silam berjudul Flu Hunter: Unlocking the secrets of a virus, ia yakin kedatangan pandemik di depan mata, "Tidak hanya mungkin tapi hanya masalah waktu," tulisnya.
Jutaan orang dicemaskannya meninggal sebelum pandemik itu bisa dikendalikan."Alam sekali lagi akan menantang umat manusia seperti yang terjadi pada virus influenza tahun 1918. Kita harus bersiap-siap," sarannya.
4. Badan Intelijen
Komunitas intelijen selalu waspada akan kedatangan pandemik, misalnya pada tahun 2018 dalam Worldwide Threat Assessment. "Virus yang mudah menular antar manusia terus menjadi ancaman besar," tulis mereka.
"Kami melihat Amerika Serikat dan dunia akan tetap rentan pada pandemik flu berikutnya atau wabah sekala besar penyakit menular yang bisa menyebabkan kematian masif, mengganggu ekonomi dunia dengan berat, menghabiskan sumber daya internasional dan permintaan yang terus meningkat pada AS untuk memberi bantuan,"sebut mereka di Januari 2019.
5. Jeremy Konyndyk
Jeremy Konyndyk adalah mantan direktur US Foreign Disaster Assistance. Pada artikelnya di Politico tahun 2017, ia menyebut krisis kesehatan global hanyalah masalah waktu seperti yang sudah terjadi di masa silam.
"Di masa tertentu, virus yang sangat fatal dan sangat mudah menular akan muncul, seperti pandemik flu Spanyol tahun 2018 yang menginfeksi sepertiga populasi dunia," sebutnya. Perkiraan itu memang tidak sepenuhnya tepat, tapi virus corona terbukti amat menular.
6. Dean Koontz
Dean Koontz adalah penulis novel yang terbit pada tahun 1981 berjudul The Eyes of Darkness. Dikisahkan ada virus bernama Wuhan 400, tepat dari mana virus corona berasal dan kemudian menyebar.
Namun demikian, ramalannya tidak sepenuhnya tepat. Dalam novel itu, virus bersangkutan dibuat ilmuwan dan merupakan senjata biologis. Potensi kematian penderita pun 100%. Sedangkan virus corona potensi kematiannya relatif kecil.
7. Sylvia Browne
Sylvia Browne yang mengaku bisa meramal menulis buku pada tahun 2008 berjudul "End of Days: Predictions and Prophecies About the End of the World,". Dia menulis tentang akan munculnya penyakit pernapasan pada 2020.
"Sekitar 2020 penyakit seperti pneumonia akan menyebar ke seluruh dunia. Menyerang paru-paru dan saluran bronkial dan sulit disembuhkan dengan semua jenis perawatan yang ada. Lebih membingungkan lagi penyakit itu akan lenyap secara tiba-tiba dan kembali menyerang sepuluh tahun kemudian dan menghilang secara keseluruhan," tulisnya. Tapi tulisan itu juga tidak sepenuhnya tepat karena sebagian besar penderita virus corona tidak mengalami pneumonia.
8. Dr. Luciana Borio
Dr. Luciana Borio adalah mantan pejabat White House National Security Council (NSC) yang sudah dibubarkan. Ia pernah mengkhawatirkan akan hadirnya virus berbahaya dan ketidaksiapan menghadapinya.
Pernyataan itu ia kemukakan pada tahun 2018. "Ancaman pandemik flu adalah perhatian nomor satu dalam hal pengamanan kesehatan. Apakah kita siap untuk meresponsnya? Saya takut jawabannya adalah tidak," katanya kala itu.