Virus Corona Bisa Bertahan di Permukaan Benda Lebih Lama
Hide Ads

Virus Corona Bisa Bertahan di Permukaan Benda Lebih Lama

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 26 Mar 2020 05:35 WIB
Italia jadi salah satu negara dengan jumlah kasus COVID-19 yang cukup tinggi di luar China. Petugas medis di negara itu bahu membahu rawat pasien virus corona.
Virus Corona Bisa Bertahan di Permukaan Benda Lebih Lama. Foto: AP Photo
Jakarta -

Pandemi COVID-19 memunculkan kewaspadaan mengenai apakah virus corona bisa bertahan di permukaan benda-benda mati atau tidak. Informasi terbaru menyebutkan virus corona bisa bertahan di permukaan benda lebih lama dari yang kita kira.

Di awal penyebaran virus corona, ada sebagian orang yang takut menerima paket dari China. Mereka takut pada paket tersebut menempel virus corona. Misalnya, bisa saja virus menular dari pengirim yang mungkin terjangkit atau lewat kurir yang mengirim paket.

Saat itu, badan kesehatan resmi dunia WHO, mengumumkan berbagai fakta tentang virus corona, salah satunya yang menyebutkan bahwa virus ini tidak bisa bertahan hidup lama ketika menempel pada benda mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus Corona Bisa Bertahan di Permukaan Benda Lebih Lama

Kalaupun bertahan, virus hanya akan bertahan beberapa jam atau hari lalu mati, tergantung pada jenis permukaan yang ditinggalinya. Namun kini, berdasarkan data yang dipublikasikan Centers for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyebutkan, virus ini bisa punya masa hidup lebih lama.

Menurut laporan CDC, virus corona berpotensi bertahan di permukaan benda selama 17 hari. Data ini berdasarkan temuan mereka di kapal pesiar Diamond Princess yang beberapa waktu lalu dikarantina sebelum para penumpangnya diperbolehkan pulang.

ADVERTISEMENT

"SARS-CoV-2 RNA diidentifikasi pada berbagai permukaan di kabin baik penumpang yang terinfeksi gejala maupun tanpa gejala hingga 17 hari setelah kabin Diamond Princess dikosongkan, tetapi (kondisi ini) sebelum prosedur desinfeksi dilakukan," tulis laporan tersebut.

"Namun data ini tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah penularan terjadi dari permukaan yang terkontaminasi atau tidak. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang penularan SARS-CoV-2 di atas kapal pesiar ini," lanjutnya.

Sebelumnya, seperti dikutip dari CNBC, para peneliti memperkirakan virus corona bisa bertahan hingga 3 hari pada permukaan yang terbuat dari baja atau plastik. Meski demikian, jumlah virus yang mampu menginfeksinya akan berkurang seiring waktu.

Virus Corona Bisa Bertahan di Permukaan Benda Lebih LamaKapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina. Foto: Kemenhub

Penelitian juga menunjukkan bahwa virus corona dapat dinonaktifkan dengan mendesinfeksi permukaan dengan alkohol 62-71%, atau cairan pemutih yang mengandung hidrogen peroksida 0,5% atau cairan pemutih rumah tangga yang mengandung 0,1 persen natrium hipoklorit.

Suhu dan kelembaban yang lebih tinggi juga cenderung menyebabkan virus corona lain mati lebih cepat, meskipun penelitian telah menunjukkan bahwa kerabat virus corona lainnya yang menyebabkan SARS, bisa mati oleh suhu di atas 56 derajat celcius dengan laju sekitar 10.000 partikel virus setiap 15 menit.

Meskipun tidak ada data tentang berapa banyak partikel virus dalam satu droplet yang keluar dalam sekali batuk, penelitian tentang virus flu menunjukkan bahwa tetesan yang lebih kecil dapat mengandung puluhan ribu salinan virus influenza.

Namun jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada jenis virus itu sendiri, tempat ia ditemukan dalam saluran pernapasan, dan tahapan infeksi orang yang batuk tersebut.

Pada pakaian dan permukaan lain yang lebih sulit didesinfeksi, belum jelas berapa lama virus bisa bertahan. Sifat penyerap serat alami seperti pada karton misalnya, bagaimanapun, dapat menyebabkan virus mengering lebih cepat dibandingkan pada plastik dan logam.

Pada dasarnya, ini berarti bahwa kita tidak bisa berasumsi bahwa benda-benda kita tidak terkontaminasi. Yang bisa kita lakukan adalah selalu menjaga kebersihan.

(rns/rns)