Maraknya virus Corona di seluruh dunia termasuk Indonesia membuat Facebook mengambil langkah untuk memblokir dan melarang pedagang memasang iklan masker wajah di platformnya. Hal ini untuk bertujuan untuk mencegah eksploitasi berlebihan terkait virus Corona.
"Kami sedang memantau COVID19 dengan cermat dan akan membuat pembaruan yang diperlukan untuk kebijakan kami jika melihat orang-orang mencoba untuk mengeksploitasi keadaan darurat soal kesehatan masyarakat. Pembaruan ini akan diluncurkan dalam beberapa hari mendatang," tulis cuitan Direktur Produk Facebook Rom Leathern di Twitter seperti dilansir detikINET dari The Verge.
Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena banyaknya masyarakat membeli masker wajah dan peralatan untuk menangkal virus Corona akibatnya banyak pekerja perawatan medis menjadi kekurangan alat pelindung diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini pun bisa menempatkan nyawa para pekerja ini dalam risiko tertular virus corona dan penyakit lainnya.
Facebook sebelumnya juga telah mengumumkan larangan iklan untuk produk kesehatan seperti masker, obat-obatan palsu dan berbagai cara untuk pencegahan virus Corona.
Lalu juga Grup dan Page bertema virus Corona juga telah diblokir dari algoritma Facebook. Aturan ini juga diberlakukan di aplikasi Instagram.
"Persediaan sedikit, harga naik dan menjadi mahal. Oleh itu kami menentang orang-orang yang mengeksploitasi situasi darurat kesehatan masyarakat ini," tulis Adam Mosseri Kepala Instagram di akun Twitternya.
Akibat virus Corona, Facebook juga menutup salah satu kantornya di Seattle setelah seorang karyawan kontraktornya dinyatakan positif terkena virus Corona.
Facebook juga meminta kepada 5.000 karyawannya yang berbasis di Seattle untuk bekerja di rumah hingga 31 Maret. Mereka juga telah membatasi kunjungan ke kantor dan membatalkan sejumlah konferensi.
(jsn/fyk)