Dear Anak Muda, Yuk Berperan dan Jangan Baperan
Hide Ads

Dear Anak Muda, Yuk Berperan dan Jangan Baperan

Kris Fathoni W - detikInet
Rabu, 04 Mar 2020 14:24 WIB
dyouthizen
detikcom Goes to Campus - dYouthizen. Foto: Kris Fathoni
Solo -

Suka baperan? Baiknya sih nggak usah deh, apalagi kalau kamu masih muda. Lebih baik berperan ketimbang baperan. Simak nih obrolan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Raditya Dika, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Obrolan para figur kondang itu mengawali sesi talkshow dalam acara 'detikcom Goes to Campus - dYouthizen' di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Solo, Rabu (4/3).

Pada awalnya, Ganjar yang bertindak sebagai moderator menyoroti soal fenomena hater khususnya di media sosial (medsos). Nah, supaya anak-anak muda tidak sering baperan maka mereka harus bisa berperan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raditya Dika kemudian diminta pandangannya mengenai hal tersebut. Pertama-tama, ia menyebut bahwa kita harus punya cara tersendiri untuk menyikapi keberadaan hater.

"Cara sikapi hater itu yang penting. Kalau kita bikin karya pasti dikomentari. Orang ada yang suka dan ada yang nggak. Jadi cara kita menyikapinya aja. Kalau ada yang ngatain, kita buka dialog aja," ucapnya.

ADVERTISEMENT
Dear Anak Muda, Yuk Berperan dan Jangan BaperanFoto: Kris Fathoni

Dengan gaya khasnya, sosok yang namanya meroket usai merilis novel 'Kambing Jantan' itu berkisah fisik dirinya pun pernah kena olok-olok saat sedang stand-up Comedy di sebuah kota. "Aku malah jadiin itu bahan komedi aja."

Ganjar kemudian bertanya ke Risma mengenai pengalamannya di Surabaya agar anak-anak muda bisa berperan dan bukannya baperan. Salah satunya lewat penyaluran ide kreatif.

"Di Surabaya kami punya pejuang muda untuk anak-anak muda. Ada coworking space 24 jam sehari, buka tujuh hari gratis. Anak-anak muda di sini jangan kecil hati," ujar Risma.

Ia kemudian mengisahkan, pemanfaatan teknologi informasi pun tidak kalah penting dalam menyalurkan ide-ide kreatif itu agar para anak muda bisa berperan nyata.

"Surabaya punya 600-an usaha anak-anak muda. Anak-anak muda familiar dengan teknologi informasi, kita jualnya pun pakai teknologi. Pangsa pasarnya jadi bukan cuma di Surabaya, (bahkan) sampai Jepang!" tuturnya.




(krs/fyk)