Sambangi Jakarta, CEO Microsoft Mengaku Bangga
Hide Ads

Sambangi Jakarta, CEO Microsoft Mengaku Bangga

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 27 Feb 2020 18:02 WIB
CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta
Satya Nadella. Foto: detikINET/Reno Hastukrisnapati
Jakarta -

Tahun ini menandakan 25 tahun kehadiran Microsoft di Indonesia. Di hadapan Presiden Jokowi dan jajaran menteri kabinet Indonesia Maju, CEO Microsoft Satya Nadella pun mengaku bangga dengan pencapaian Microsoft selama beroperasi di Indonesia.

Pria keturunan India tersebut mencontohkan beberapa perusahaan besar Indonesia yang menggunakan teknologi Microsoft untuk memajukan masyarakat Indonesia. Seperti Telkomsel yang menyediakan akses broadband hingga ke pedesaan untuk menciptakan peluang ekonomi baru.

"Ambisi dan kecerdikan ini yang membuat Indonesia sangat penting bagi Microsoft. Kami sangat beruntung karena bisa hadir di Indonesia dan bekerjasama dengan kalian selama 25 tahun terakhir," kata Nadella di acara Digital Economy Summit 2020 di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Kamis (27/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kami percaya izin untuk kami beroperasi di Indonesia berarti kita harus melayani dan berkontribusi untuk kepentingan dan progress ekonomi lokal," sambungnya.

Selain itu, Microsoft juga bangga karena telah memberi pelatihan terkait keterampilan digital kepada 18 juta guru dan murid di seluruh Indonesia. Termasuk dalam pelatihan ini adalah kecerdasan buatan, keamanan siber dan data science.

ADVERTISEMENT

Nadella mengatakan pelatihan ini penting karena bisa menyiapkan sumber daya manusia di Indonesia agar siap untuk pekerjaan masa depan. Selain itu, kemampuan ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan peluang ekonomi mereka.

Untuk selanjutnya, Nadella berharap komunitas inovator yang menghadiri event hari ini untuk menciptakan solusi bagi masalah-masalah krusial di Indonesia dengan bantuan Microsoft.

"Ini mengapa kami fokus membantu Indonesia untuk meningkatkan kemampuan digital. Jadi agar mereka bisa merdeka dengan Microsoft dan bukan bergantung pada Microsoft," pungkasnya.




(vmp/fyk)